Menurutnya Pemko Pematang Siantar yang saat ini dipimpin Walikota Susanti Dewayani memiliki komitmen yang teguh dalam melestarikan kerukunan antar suku, etnis, dan umat beragama yang merupakan warisan pendiri kota Pematang Siantar dan pendiri bangsa serta Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sebelumnya Plt Kadishub Pemko Pematang Siantar,Julham Situmorang mengatakan pihaknya memang menerbitkan rekomendasi pengalihan jalan namun bukan untuk menutup jalan terkait Imlek Fair.
Sedangkan Sekretaris Dinas Pariwisata Haman Sholeh mengatakan dari awal Walikota Susanto mendukung pelaksanaan Imlek Fair namun digelar di halaman eks rumah dinas Bupati Simalungun di jalan Perintis Kemerdekaan.
" Permintaan ijin penggunaan eks rumah dinas Bupati Simalungun sudah disampaikan ke pihak STTC, sebagai pengelola hak pakai aset tersebut, namun mendadak dibatalkan sebelum pelaksanaan Imlek Fair,sehingga panitia diminta mengalihkannya ,ke jalan Thamrin atau jalan Bandung,dengan catatan segala perijinan harus diurus", sebut Sholeh.
Dia juga menegaskan Walikota Pematang Siantar Susanti Dewayani sangat mendukung Imlek Fair sepanjang mematuhi ketentuan dan aturan pelaksanaannya, serta tidak mengganggu kepentingan masyarakat umum.
Lurah Proklamasi Bachtiar Efendi, juga menyampaikan pihaknya sudah menyurati panitia Imlek Fair ,yang ternyata belum memiliki ijin kegiatan ,supaya segera mengurus ijinnya sebelum ditertibkan.
Plt Kadis Kominfo Pematang Siantar,Johanes Sihombing berharap harmonisasi hubungan antar umat beragama,suku dan ras tetap terjaga dengan baik sehingga predikat Pematang Siantar sebagai salah satu kota paling toleran di Indonesia bisa kembali diraih.
Editor : Riky Fernando Hutapea