Dinilai Tak Mampu Berantas Narkoba,PMII Desak Kapolda Evaluasi Kapolres Pematang Siantar

PEMATANG SIANTAR,iNewsSiantar.id- Buntut penggrebekan diduga lokasi pesta narkoba di kawasan Ring Road-Tanjung Pinggir, Kapolda Sumatera Utara diminta mengevaluasi kinerja Kapolres Pematang Siantar AKBP Fernando.

Pasalnya menurut Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC- PMII) Pematang Siantar-Simalungun ,Khairil Mansyah,Senin (21/5/2023) terkait penggrebekan lokasi diduga tempat pesta narkoba di kawasan Ring Road- Tanjung Pinggir,kecamatan Siantar Martoba, oleh Kodim 0207 Simalungun, sudah sejak lama diinformasikan ke Polres Pematang Siantar.

Baca Juga

Helikopter Kapolda Sumatera Utara Mendarat di Tol Sinaksak ,Tinjau Akses Arus Mudik Idul Fitri

Khairil juga menyesalkan terkait penggrebekan di Tanjung Pinggir ,dari 13 orang yang diamankan tidak ada yang dijadikan tersangka.

Dia juga menilai Polres Pematang Siantar tidak cepat merespon informasi masyarakat sehingga penggrebekan di Tanjung Pinggir dilakukan oleh aparat Kodim 0207 Simalungun.

" PMII menilai Kapolres Pematang Siantar AKBP Fernando gagal dan tidak komit dalam pemberantasan narkoba,buktinya informasi terkait lokasi Ring Road- Tanjung Pinggir yang sudah disampaikan tidak direspon sehingga Kodim 0207 Simalungun yang menggrebek", ujar Kharil.

Baca Juga

Kapolda Sumatera Utara Harapkan F1 Power Boat di Danau Toba Bangkitkan UMKM di Pematang Siantar

Penggrebekan di kawasna Ring Road-Tanjung Pinggir oleh aparar Kodim 0207 Simalungun menurutnya salah satu bukti ketidak mampun Polres Pematang Siantar memberantas narkoba.

Karena alasan itu sebut Khairil,PMII Pematang Siantar-Simalungun mendesak Kapolda Sumatera Utara Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak, untuk mengevaluasi dan mencopot Kapolres Pematang Siantar dari jabatannya ,karena dikhawatirkan peredaran narkoba akan semakin marak dan merusak masa depan generasi muda.

Kapolres Pematang Siantar AKBP Fernando melalui Kasie Humas AKP Rusdi Yahya yang dikonfirmasi terkait pernyataan ketua PC-PMII Pematang Siantar-Simalungun itu via pesan What App (WA) tidak menanggapi.

Editor : Riky Fernando Hutapea