Prabowo mengaku mengenal Yogie S Memet pertama kali saat baru lulus dari latihan komando di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdikpassus), Batujajar, Bandung, Jawa Barat. Saat itu, Prabowo yang masih berpangkat Letnan Dua (Letda) melakukan Korps Lapor kepada Komandan Kopassandha Brigjen TNI Yogie S Memet.
“Saat pertemuan pertama, saya terkesan dengan ajakan beliau ataupun peringatan beliau kepada saya untuk selalu menghormati kedua orang tua,” ucapnya.
Memiliki perawakan tinggi dengan kumis yang selalu dicukur, kata Prabowo, sosok Yogie S Memet seperti generasi angkatan ’45 pada umumnya selalu patriotik. Dengan sorot mata yang tajam dan tegas dalam berbicara, Yogie S Memet yang pernah menjabat sebagai Wadan Kopassandha ini juga menguasai berbagai bahasa asing.
Bukan cuma religius, mantan Danyon 330 Kujang I Siliwangi yang berhasil menangkap Kahar Muzakar dalam operasi penumpasan DI/TII di Sulawesi Selatan di bawah kendali Pangdam Hasanuddin Kolonel Infanteri Andi Muhammad Yusuf juga dikenal sebagai sosok yang sangat sederhana.
Yogie S Memet tidak pernah menggunakan fasilitas kedinasan yang diberikan kepadanya untuk urusan keluarga. Salah satunya penggunaan mobil dinas. Dia tidak pernah mengizinkan mobil dinas digunakan untuk kepentingan istrinya.
Sikap dan tindakan inilah yang kemudian menjadi teladan bagi anak buahnya. ”Yang menarik juga kalau naik mobil dinas, beliau tidak memperkenankan istrinya untuk duduk di depan. Pada waktu itu mobil dinas Komandan Kopassandha adalah Toyota Land Cruiser kanvas.
Istrinya tetap tidak diperbolehkan duduk di depan meskipun kursi depan kosong karena Pak Yogie tidak ikut. Menurut beliau, mobil dinas Komandan Kopassus bukan untuk mobil istri komandan,” kata Prabowo.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta