get app
inews
Aa Text
Read Next : Menhan Prabowo Jenguk Mantan Danjen Kopassus Subagyo Hadi Siswoyo di RSPAD

Danjen Kopassus Ini Rajin ke Masjid Serta Sederhana Mampu Hentikan Kehidupan Nakal Prajurit

Senin, 05 September 2022 | 14:37 WIB
header img
Danjen Kopassandha Brigjen TNI Yogie S Memet. Foto/istimewa

JAKARTA, iNewsAsahanRaya - Kopassus mempunyai banyak tokoh yang menjadi teladan bagi prajurit saat ini. Salah satunya adalah Letjen TNI (Purn) Raden Mohammad Yogie Suardi Memet atau Yogie S Memet. Dia merupakan tokoh militer yang cukup dikenal, khususnya di Komando Pasukan Khusus (Kopassus). 

Maklum, pria kelahiran 16 Mei 1929 ini pernah menjabat sebagai Danjen Kopassandha ke-8 yang kini bernama Kopassus pada periode 1975-1978. 

Selama memimpin pasukan elite TNI Angkatan Darat (AD) tersebut, Yogie S Memet dikenal sebagai pemimpin yang sangat religius. 

Danjen Kopassus Brigjen TNI Yogie S Memet (dua kiri). Foto/istimewa

Terbukti, selama menjadi orang nomor satu di Kopassus, Yogie S Memet berhasil menghilangkan kebiasaan kurang baik di kalangan prajurit Kopassus. Di mana saat itu terdapat budaya bahwa pasukan yang jago berperang juga harus jago minum dan berbagai deretan kenakalan-kenakalan lainnya. 

Hal itu diceritakan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam buku biografinya “Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto” dikutip SINDOnews, beberapa waktu lalu. 

”Beliau memang religius, rajin ke masjid. Beliau jugalah yang mulai menghentikan kehidupan nakal di kalangan pasukan tempur Korps Baret Merah,” kenang Prabowo. 

Prabowo mengaku mengenal Yogie S Memet pertama kali saat baru lulus dari latihan komando di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdikpassus), Batujajar, Bandung, Jawa Barat. Saat itu, Prabowo yang masih berpangkat Letnan Dua (Letda) melakukan Korps Lapor kepada Komandan Kopassandha Brigjen TNI Yogie S Memet. 

“Saat pertemuan pertama, saya terkesan dengan ajakan beliau ataupun peringatan beliau kepada saya untuk selalu menghormati kedua orang tua,” ucapnya. 

Memiliki perawakan tinggi dengan kumis yang selalu dicukur, kata Prabowo, sosok Yogie S Memet seperti generasi angkatan ’45 pada umumnya selalu patriotik. Dengan sorot mata yang tajam dan tegas dalam berbicara, Yogie S Memet yang pernah menjabat sebagai Wadan Kopassandha ini juga menguasai berbagai bahasa asing. 

Bukan cuma religius, mantan Danyon 330 Kujang I Siliwangi yang berhasil menangkap Kahar Muzakar dalam operasi penumpasan DI/TII di Sulawesi Selatan di bawah kendali Pangdam Hasanuddin Kolonel Infanteri Andi Muhammad Yusuf juga dikenal sebagai sosok yang sangat sederhana. 

Yogie S Memet tidak pernah menggunakan fasilitas kedinasan yang diberikan kepadanya untuk urusan keluarga. Salah satunya penggunaan mobil dinas. Dia tidak pernah mengizinkan mobil dinas digunakan untuk kepentingan istrinya. 

Sikap dan tindakan inilah yang kemudian menjadi teladan bagi anak buahnya. ”Yang menarik juga kalau naik mobil dinas, beliau tidak memperkenankan istrinya untuk duduk di depan. Pada waktu itu mobil dinas Komandan Kopassandha adalah Toyota Land Cruiser kanvas. 

Istrinya tetap tidak diperbolehkan duduk di depan meskipun kursi depan kosong karena Pak Yogie tidak ikut. Menurut beliau, mobil dinas Komandan Kopassus bukan untuk mobil istri komandan,” kata Prabowo. 

Pegang 3 Jabatan Strategis TNI Sekaligus 

Saat memimpin Korps Baret Merah, anak ke 4 dari 11 bersaudara ini pernah menduduki tiga jabatan sekaligus. Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI Jenderal TNI M Jusuf memercayai Yogie untuk menjabat Pangdam Siliwangi. 

Pangkatnya pun naik menjadi jenderal bintang dua. Uniknya, Jusuf tetap memerintahkan jabatan Danjen Kopassandha tak dilepas. Dengan demikian, Yogie pun rangkap jabatan. 

“Nanti pada waktunya aku beritahu (kapan berhenti dari Danjen Kopassandha),” kata Jusuf kepada Yogie, sebagaimana ditulis Atmadji Sumarkidjo dalam buku Jenderal M Jusuf: Panglima Para Prajurit. 

Bukan cuma itu, pada 1982 Yogie diangkat lagi sebagai Panglima Komando Wilayah Pertahanan (Pangkowilhan) II yang membawahi teritorial Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Pangkatnya naik satu tingkat lebih tinggi menjadi Letnan Jenderal. 

Seperti sebelumnya, Jenderal Jusuf tetap mempertahankan Yogie sebagai Danjen Kopassandha sekaligus Pangdam Siliwangi. Dengan kata lain, Yogie tertulis dalam sejarah sebagai perwira tinggi yang memegang tiga jabatan strategis TNI sekaligus. 

Selama meniti kariernya di dunia militer, Yogie S Memet banyak menerima penghargaan di antaranya, Satya Lencana Perang Kemerdekaan I dan II, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Satya Lencana Gerakan Operasi Militer I sampai VI, Satya Lencana PBB Garuda VI. 

Tak hanya di dunia militer, karier Yogis S Memet juga terus melejit. Dia pernah menduduki sejumlah jabatan sipil di antaranya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pada Kabinet Pembangunan VI, kemudian menjadi Gubernur Jawa Barat dan Dewan Pertimbangan Agung (DPA). 

Bahkan namanya diabadikan sebagai nama jalan Transyogi. Yogie S Memet mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Advent Bandung pada pukul 14.15 WIB akibat penyakit ginjal yang dideritanya pada Kamis, 7 Juni 2007.
 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut