JAKARTA, iNewsSiantar.id - Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto diminta tidak membuat kabinet gemoy. karena beban berat akibat warisan kebijakan perekonomian yang dilakukan Presiden ketujuh RI Joko Widodo.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti memaparkan posisi utang pemerintahan Presiden Jokowi pada masa awal transisi dari Presiden ke-enam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan membandingkannya dengan kondisi Prabowo saat akan menjadi Presiden kedelapan RI di akhir masa jabatan Jokowi.
Esther juga mengibaratkan warisan utang sebagai mobil. Dimana, dia menyebutkan besaran nilai utang pemerintahan SBY pada tahun 2014 mencapai Rp2.600 triliun. Sedangkan, pada saat Jokowi memerintah hingga 2024 utang yang tercatat menjadi sebesar Rp8.300 triliun, naik tiga kali lipat.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait