PEMATANG SIANTAR,iNewsSiantar.id- Walikota Susanti Dewayani mengapresiasi kerja keras seluruh pihak mulai dari Lurah,Camat dan perangkat pemerintahan terendah serta TP PKK, yang dinilainya berhasil menurunkan angka stunting di kota Pematang Siantar,dan tahun 2022 berada di urutan keempat pencapaian angka penurunan se Provinsi Sumatera Utara.
Hal itu disampaikan Susanti usai mengikuti kegiatan penilaian kerja kabupaten dan kota dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi tahun 2022, di Ballroom Hotel Santika Dyandra Medan, Selasa (28/3/2023).
Dokter jebolan Universitas Gajah Mada (UGM) itu mengatakan, Pemko Pematang Siantar optimis penurunan angka stunting tahun 2024 akan tercapai 10%.
" Saya optimis dengan kerjasama dan kolaborasi, melakukan inovasi terbaik, serta melakukan monitoring dan evaluasi rutin, Pemko Pematang Siantar mampu mencapai angka 10% penurunan angka stuntung tahun 2024", sebut Susanti.
Dia menambahkan tahun 2021 angka stunting di kota Pematang Siantar masih 15%, dan tahun 2022 turun menjadi 14,3%.
Pemerintah menurutnya saat ini sedang melakukan upaya menurunkan prevalensi stunting,karenamerupakan salah satu penghambat dalam pertumbuhan, kemajuan, dan kesejahteraan.
Sebelumnya Kepala Bappelitbang Provinsi Sumatera Utara, Hasmirizal Lubis menyampaikan,penurunan stunting di Sumatera Utara cukup signifikan.
" Capaian prevelensi stunting Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2018 sebesar 32,3 persen menjadi 21,11 persen pada tahun 2022. Capaian ini membuat kita (Sumatera Utara) berada di atas capaian nasional yang tercatat sebesar 21,6 persen pada tahun 2022", ujar Hasmirizal Lubis.
Pencapaian stunting kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Utara, peringkat pertama Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), disusul Nias Utara, Deliserdang dan Pematang Siantar.
Editor : Riky Fernando Hutapea
Artikel Terkait
