Pengamat Sebut, Isu Ijazah Palsu Jokowi untuk Lemahkan Moril Pemerintahan

"Ini memang kompleks. Tetapi, bila Jokowi yang terus dihantam apakah akan memicu destabilitas politik? Saya nilai sangat mungkin dan besar kemungkinan. Sebab, figur Jokowi ini statusnya tidak hanya mantan presiden tetapi juga simbol atau figur pemersatu dan itu punya makna mendalam pula di hati Presiden Prabowo. Akan tetapi, bila beberapa kelompok masyarakat ini tetap menempatkan Jokowi sebagai sasaran tembak, saya kira perlu direspon sesuai norma dasar dalam negara demokratis" sambungnya.
Sependapat, Analis Ekonomi dan Politik, Mardiyanto menjelaskan bahwa isu ijazah palsu yang dialamatkan kepada Jokowi tidak lain untuk merawat pesimisme publik terhadap pencapaian agenda Astacita.
"Saya menilai, beberapa kelompok yang terus menyerang Pak Jokowi adalah agar prospek pembangunan berkelanjutan dan upaya untuk mengimplementasikan visi Astacita ini menjadi bias, kabur dan efek dominonya mengguncang pelaku usaha. Mengapa begitu? Oleh sebab figur Pak Jokowi ini relatif bisa diterima di hampir semua kelompok, tidak hanya masyarakat kecil tetapi juga kelompok elit. Bisa jadi, isu ijazah palsu ini, diharapkan dapat mengggalang persepsi publik bahwa Pak Jokowi adalah beban bagi Presiden Prabowo. Dengan demikian, Pak Prabowo dapat bersikap menuruti kemauan sekelompok orang itu. Tetapi saya yakin, Pak Prabowo punya determinasi kepemimpinan yang tidak bisa diintervensi siapapun, termasuk oleh Pak Jokowi sendiri," pungkasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta