get app
inews
Aa Text
Read Next : Joko Widodo: Dukungan untuk Prabowo Sangat Kuat, yang Disalahkan Malah Jokowi

Pengamat Sebut, Isu Ijazah Palsu Jokowi untuk Lemahkan Moril Pemerintahan

Jum'at, 25 April 2025 | 10:25 WIB
header img
Diskusi politik terkait isu ijazah Jokowi. Foto: Dok

JAKARTA, iNewsSiantar.id - Pengamat Kebijakan Publik dari Welbeing Technology Asep Kususanto, menilai bahwa munculnya isu ijasah palsu Joko Widodo (Jokowi) tidak lain untuk melemahkan moril pemerintahan saat ini yang dipimpin oleh Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Hal itu disampaikannya dalam Diskusi Publik yang bertajuk, "Langkah Hukum Jokowi, Pelajaran Berdemokrasi" yang digelar oleh Gerakan#IndonesiaCerah. Diskusi itu dilangsungkan di Jakarta, pada Kamis, 24 April 2025. 

"Kalau diamati sepintas, mengapa Pak Jokowi kerap menjadi sasaran tembak, meski telah purna tugas? Saya kira ada sasaran antara melalui Pak Jokowi yang agenda latennya adalah untuk meruntuhkan moril pemerintahan Presiden Prabowo," kata dia.

Oleh karena itu, kata dia, isu ijazah palsu ini tidak hanya untuk membunuh karakter  Jokowi tetapi juga untuk melemahkan moril pemerintahan  untuk tetap solid bekerja memenuhi visi Astacitanya.

Ia menambahkan, bahwa bila Jokowi secara konsisten dijadikan target maka potensi destablitss politik bisa saja terjadi. 

"Ini memang kompleks. Tetapi, bila Jokowi yang terus dihantam apakah akan memicu destabilitas politik? Saya nilai sangat mungkin dan besar kemungkinan. Sebab, figur Jokowi ini statusnya tidak hanya mantan presiden tetapi juga simbol atau figur pemersatu dan itu punya makna mendalam pula di hati Presiden Prabowo. Akan tetapi, bila beberapa kelompok masyarakat ini tetap menempatkan Jokowi sebagai sasaran tembak, saya kira perlu direspon sesuai norma dasar dalam negara demokratis" sambungnya. 

Sependapat, Analis Ekonomi dan Politik, Mardiyanto menjelaskan bahwa isu ijazah palsu yang dialamatkan kepada Jokowi tidak lain untuk merawat pesimisme publik terhadap pencapaian agenda Astacita. 

"Saya menilai, beberapa kelompok yang terus menyerang Pak Jokowi adalah agar prospek pembangunan berkelanjutan dan upaya untuk mengimplementasikan visi Astacita ini menjadi bias, kabur dan efek dominonya mengguncang pelaku usaha. Mengapa begitu? Oleh sebab figur Pak Jokowi ini relatif bisa diterima di hampir semua kelompok, tidak hanya masyarakat kecil tetapi juga kelompok elit. Bisa jadi, isu ijazah palsu ini, diharapkan dapat mengggalang persepsi publik bahwa Pak Jokowi adalah beban bagi Presiden Prabowo. Dengan demikian, Pak Prabowo dapat bersikap menuruti kemauan sekelompok orang itu. Tetapi saya yakin, Pak Prabowo punya determinasi kepemimpinan yang tidak bisa diintervensi siapapun, termasuk oleh Pak Jokowi sendiri," pungkasnya. 

Hadir di kegiatan itu, Pengamat Politik Boni Hargens, Pengamat Politik dari Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo dan Koordinator Gerakan #IndonesiaCerah, Febry Wahyuni Sabran. 

 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut