"Ini tantangannya, tetapi angka ini sangat dinamis sekali dan tergantung dari upaya yang dilakukan oleh Mas Gibran untuk dapat berakselerasi dan bersinergi dalam rangka memenuhi ekspektasi publik yang teramat besar terhadap pemerintahan," tandas Fernando.
Dalam survei tersebut, responden juga memberikan penilaian terhadap sosok Wapres Gibran. Dari hasil penilaian mereka, sebanyak 16,1 persen menilai Gibran adalah tokoh yang populer; lalu Gibran juga dinilai cekatan dan gesit sebanyak 15,2 persen; sebanyak 12,3 persen responden menilai Gibran mampu menjalankan mandat presiden Prabowo dengan baik.
Kemudian sebanyak 11,2 persen responden memiliki awarness dan kepedulian yang tinggi dan sebanyak 10,9 persen yang menganggap Gibran responsif.
Pada kesempatan itu, Analis Ekonomi Politik, Mardiyanto menjelaskan bahwa Wakil Presiden Rakabuming Raka mampu menepis sentimen atau isu negatif yang menerpanya tidak dengan bicara, tetapi melalui aksi atau kerja. Menurut Mardiyanto, survei Rumah Politik Indonesia ini memperlihatkan bahwa, peran wapres memberikan efek positif terhadap kinerja pemerintahan.
Dalam pandangannya, intensitasnya yang gemar blusukan, seperti halnya Jokowi, satu sisi akan memperluas spektrum publik yang dapat ditangkap oleh pemerintah. Lain sisi, melakukan mekanisme kontrol terhadap agenda atau implementasi visi Astacita pemerintah.
"Yang menarik dari Mas Gibran ini adalah inisiatifnya, seperti halnya program 'Lapor Mas Wapres.' Lalu latarnya yang dinilai mewakili kalangan anak muda, energik, merupakan modal untuk meneruskan agenda blusukan, melihat dari dekat bagaimana kondisi sosial masyarakat akar rumput. Ini strategis sekaligus penting, yaitu dalam rangka menyerap aspirasi publik, lain sisi untuk melakukan fungsi kontrol yang tentu saja semua akan dilaporkannya kepada Pak Presiden Prabowo yang bermuara terhadap agenda kebijakan pemerintah," jelasnya.
Survei ini dilakukan pada 18-24 April 2025. Populasi dalam survei ini adalah masyarakat di atas 17 tahun atau yang sudah memiliki hak pilih dan berasal dari 30 Provinsi di Indonesia. Metode survei yang digunakan adalah wawancara tatap muka.
Teknik sampling yang digunakan pada riset ini adalah multistage random sampling di mana metode ini digunakan untuk memperoleh sampel dengan cara suatu populasi dibagi menjadi suatu populasi kelompok-kelompok yang lebih kecil dan mengambil sampel individu-individu dalam kelompok yang dihasilkan lebih kecil.
Berdasarkan teknik sampling tersebut, sampel berasal dari 30 Provinsi di Indonesia yang terdistribusi secara proporsional. Jumlah sampel yang di peroleh sebanyak 1310 responden. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar 2.48% pada tingkat kepercayaan ± 95%.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait