Namun, ia masih akan melakukan pengecekan lebih lanjut untuk mengetahui jumlah pasti beras yang rusak akibat kutu.
"Saat ini kami masih dalam tahap pengecekan. Mudah-mudahan jumlahnya tidak terlalu banyak. Karena di Bulog, stok beras selalu mengalami perputaran—ada yang masuk, ada yang keluar," tegasnya.
Sudaryono juga menyoroti peran Bulog sebagai penyimpan stok cadangan pangan negara dan stabilisator harga.
"Saat panen raya, Bulog membeli banyak beras. Kemudian, ketika pasokan berkurang dan harga mulai naik, Bulog akan mengeluarkan stoknya untuk menjaga keseimbangan pasar," pungkasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait