Doa Menyambut Bulan Ramadan, Singkat Padat Mudah Dihafalkan

Vitrianda Hilba Siregar
Adakah doa menyambut Ramadan? Bulan Ramadan 1446 Hijriah, Insya Allah akan kita masuki bersama-sama dengan penuh suka cita dan bahagia.  (Foto: freepik)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :

1.  Apabila telah sampai pada kita suatu pengetahuan tentang terlihatnya bulan –dalam kesempatan ini awal Ramadhan-, baik langsung kita sendiri yang melihatnya atau pun berita dari pihak lain, maka dianjurkan untuk membaca doa berikut ini:

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ

Allaahumma Ahillahu 'Alainaa Bilyumni Waliimaani Wassalaamati Walislaami, Rabbii Wa Rabbukallaah
“Ya Allah, perjalankanlah bulan ini kepada kami dengan disertai rasa aman dan iman, selamat dan Islam.
Wahai bulan sabit! Robbku dan Robbmu adalah Allah.”

2.  Adapun pengkhususan Ramadan dengan doa-doa tertentu yang dibaca saat memasukinya, maka menurut para Ulama tidak ada satu doapun dalam hal itu. Tetapi kalau seorang muslim berdoa agar Allahmembantunya untuk bisa menjalankan puasa pada bulan tersebut dan menerima puasanya itu, maka tidak apa-apa. 

Di antara doa sebagian sahabat ketika datang Ramadan,

اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً

“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)

3. Doa di atas berisi permohonan kepada Allahagar menerbitkan dan memperlihatkan hilal kepada kita dengan diiringi keamanan dan iman, serta dengan keselamatan dan Islam. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyebutkan “keamanan dan keselamatan,” sebagai bentuk permintaan untuk dihindarkan dari segala kerugian dan bahaya.

4. Dan beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyebutkan “Iman dan Islam”, sebagai bentuk permintaan untuk memperoleh segala manfaat dalam bentuk yang paling baik.

5. Dalam doa tersebut ditegaskan “Rabbku dan Rabbmu adalah Allah”. Di sini terkandung nilai tauhid, bahwa Rabb segenap makhluk, termasuk manusia, dan termasuk pula hilal yang sedang terbit. Allahlah satu-satunya Rabb, yakni Pencipta, Pemilik, dan Pengatur alam semesta dan segala yang ada di dalamnya.

6. Penegasan ini meniadakan adanya sekutu bagi Allahdalam pengaturan alam semesta, termasuk dalam mengatur terbitnya hilal. Menerbitkan, menenggelamkan, dan mengatur peredaran hilal hanya Allahsemata. Sebagaimana Allahadalah satu-satu-Nya Pencipta, Pemilik, Penguasa, dan Pengatur seluruh alam semesta, tidak ada sekutu bagi-Nya.

7. Di sini juga terdapat bantahan terhadap orang-orang yang menyembah selain Allah, baik matahari, bulan, bintang, ataupun yang lainnya. Padahal segala sesuatu selain Allahadalah makhluk yang tidak boleh dan tidak layak untuk disembah.

 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network