PEMATANGSIANTAR, iNewsSiantar.id - Fenomena penggunaan ayat Alquran secara tidak semestinya, seperti menjadikannya lirik lagu atau membaca ayat dengan iringan musik, sungguh mengkhawatirkan.
Perilaku ini tidak hanya menghilangkan kekhusyukan, tetapi juga menodai kesucian kalam Allah. Allah berfirman:
وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
“Janganlah kamu mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan (jangan pula) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahui(-nya).” (QS Al-Baqarah [2]: 42).
Allah Ta'ala juga berfirman:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّشْتَرِيْ لَهْوَ الْحَدِيْثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِغَيْرِ عِلْمٍۖ وَّيَتَّخِذَهَا هُزُوًاۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ
“Di antara manusia ada orang yang membeli percakapan kosong untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa ilmu dan menjadikannya olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.” (QS Luqmān [31]: 6).
Ayat ini menyebutkan tentang لَهْوَ الْحَدِيْثِ (perkataan yang tidak berguna), yang menurut tafsir Ibnu Mas’ud merujuk pada nyanyian. (Jami’ul Bayan fii Ta’wilil Qur’an, Ibnu Jarir ath-Thabari, 20/127, Muassasah ar-Risalah, cetakan pertama, tahun 1420 H).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait