Seperti diketahui, kondisi geografis menuju sekolah tersebut sangat ekstrim. Setiap guru yang hendak ke sekolah itu harus harus menempuh perjalanan sejauh 8,5 kilometer atau 2,5 jam dengan berjalan kaki, melintasi sungai sebanyak 13 kali, melewati hutan, dan tebing curam berbatuan.
"Sangat diharapkan adanya perhatian pemerintah, terlebih saat ini cuaca di Nias terus-terusan hujan. Sehingga sungai pasti banjir dan menghalangi mereka guru yang pergi ke sekolah," kata Kadis Pendidikan Kabupaten Nias, Kharisman Halawa.
Dia menggambarkan, bahwa sekolah tersebut membutuhkan akses yang baik, aliran listrik, fasilitas air bersih, dan infrastruktur jalan yang memadai.
"Kemarin saya bersama pak Bupati Nias sudah ke lokasi sekolah itu, jalannya sungguh ekstrim dan harus melewati 13 sungai," ungkapnya
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait