JAKARTA, iNewsSiantar.id - Kabar aksi boikot kurma asal Israel sampai juga ke telinga Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Lantas apa tanggapannya?
“Saya tidak memiliki kewenangan untuk itu. Itu bukan ranah saya, mengapa saya harus memberikan komentar,” kata Muhadjir setelah Rapat Tingkat Menteri (RTM) di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, pada Rabu (13/3/2024).
Muhadjir juga mengajak masyarakat untuk mencari kurma hasil produksi Indonesia, jika ada. “Intinya, jika mencari kurma yang berkualitas, prioritaskan kurma produksi Indonesia.”
Sebelumnya, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto, mengingatkan umat Islam untuk tidak menggunakan produk yang terkait dengan Israel. Pada bulan Ramadan 1445 H, MUI juga melarang pembelian produk kurma Israel.
Sudarnoto menjelaskan larangan tersebut berlaku untuk produk-produk perusahaan terkait Israel, termasuk kurma. Menurutnya, kurma produksi Israel dianggap haram.
“Jangan menjual produk-produk Israel pada bulan Ramadan. Kurma, meskipun halal dan enak, menjadi haram karena uang dari penjualan digunakan untuk membunuh warga Palestina,” ujarnya.
Dia juga menyebut berbagai produk yang harus dihindari, termasuk makanan, minuman, dan lainnya. MUI telah mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina.
“Mengapa boikot? Karena hasil penjualan produk memberikan keuntungan bagi Israel. Dengan boikot, kita dapat melemahkan ekonomi Israel agar tidak melakukan serangan lagi,” ujarnya.
“Kita sebagai umat Islam dan masyarakat Indonesia yang peduli terhadap kemanusiaan harus memboikot produk-produk Israel dan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan Israel,” tambahnya.
Lebih lanjut, dia menekankan bahwa aksi boikot merupakan tekanan yang dapat dilakukan oleh masyarakat kepada Israel dengan dampak yang signifikan. Hal ini didukung oleh survei yang menunjukkan tingginya dukungan masyarakat Indonesia terhadap boikot produk Israel. Bahkan, di Eropa, pemboikotan produk Israel juga telah dilakukan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
