"Penataan kawasan Danau Toba yang merupakan agenda pemerintah ,masih menjadi perdebatan hangat hingga saat ini. Berbagai pandangan; pro dan kontra, mewarnai rencana pemerintah untuk menertibkan kawasan Danau Toba hingga mengembalikan kualitas airnya menjadi Oligotrofik", ujar Ternala.
Dia menambahkan untuk mengembalikan kualitas airnya menjadi oligotrofik yang dimaksud ,agar kondisi airnya sangat bening dan jernih, sehingga apa yang ada didalamnya cenderung dapat dilihat, harus benar-benar membersihkan seluruh aktivitas ekonomi di kawasan Danau Toba.
Jika itu harus dilakukan kata Ternala maka sumber penghidupan masyatakat akan hilang dan perekonomian di kawasan itu akan terganggu.
Dalam sosialisasi hasil penelitianya dihadapan pemerintah pusat, pemerintah provinsi Sumatera Utara, pemerintah kabupaten di sekitar Danau Toba dan dinas terkait, Ternala menyampaikan bahwa,Hhasil kajian Daya Dukung Danau Toba sebesar 55.083, 16 ton per tahun.
" Daya dukung itu tentu dapat dijalankan dengan mengaplikasikan tata kelola pembangunan yang berkelanjutan, yang meliputi pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan sosial, dan keberlanjutan lingkungan", sebut Ternala.
Editor : Riky Fernando Hutapea
Artikel Terkait