PEMATANG SIANTAR, iNewsSiantar.id - Gegana dan Pelopor adalah dua kesatuan di Korps Brimob mempunyai sejarah yang panjang. Sementara Brimob menjadi penerus dari Pasukan Polisi Istimewa berperan dalam memprakarsai pembentukan institusi Polri.
Tugas utama Brimob adalah penanganan terorisme domestik, penanganan kerusuhan, pencarian dan penyelamatan (SAR), kejahatan terorganisasi bersenjata api, bom, bahan kimia, biologi dan radioaktif.
Korps Brimob terdiri dari dua cabang yaitu Gegana dan Pelopor. Di mana keduanya memiliki tugas yang berbeda.
Berikut adalah profil Pasukan Gegana dan Pelopor di bawah Brimob:
1. Gegana
Pasukan Gegana mulanya dibentuk dari pemikiran tokoh Polri pada tahun 1974. Pemikiran tersebut didasari adanya isu teror terhadap Polda Metro Jaya. Sehingga untuk mengantisipasinya, dibentuk Kompi Satuan Gegana Brimob Polri pada 27 November 1974.
Ketika awal terbentuk, Gegana dipimpin oleh Mayor Pol Soemardi. Meski sudah terbentuk pada akhir tahun 1974, namun pengakuan Departemen Pertahanan Keamanan baru ada pada tahun 1976 silam.
Pasukan Gegana memiliki empat fungsi utama dalam pelaksanaan tugasnya, yaitu:
- Pelaksanaan Manajemen Perencanaan, Operasional, SDM, Logistik, Provos, TIK, Kesjas, Yanma, Keuangan dan Tata Administrasi Urusan dalam lingkungan pasukan Gegana.
- Penindak gangguan Kamtibmas berkadar dan berintensitas tinggi khususnya kejahatan terorganisir yang menggunakan senjata api, bom, bahan kimia, biologi, radioaktif, dan perlawanan teror.
- Pemberian bantuan teknis fungsi Gegana pada kegiatan yang berskala nasional maupun internasional.
- Pembina fungsi Gegana pada satuan Brimob Polda.
2. Pelopor
Pasukan Pelopor adalah satuan pelaksana utama yang berada di bawah Korps Brimob Polri.
Pasukan ini mengemban tugas untuk membina dan meningkatkan kemampuan personel dan mengerahkan kekuatan satuan atas perintah Kakor Brimob Polri. Dengan tugas dan fungsi yaitu menyelenggarakan fungsi penindakan massa dan lawan insurjensi demi mewujudkan keamanan dalam negeri.
Sejarah Pasukan Pelopor dimulai pada September 1959, ketika Brimob Ranger dibentuk. Pasukan ini kemudian berganti nama menjadi Resimen Pelopor pada 1961.
Ketika itu, bersenjatakan AR-15, pasukan ini menjalankan misi penyusupan ke Irian Barat sebagai bagian dari Komando Trikora.
Tahun 1964, Resimen Pelopor atau Menpor terlibat dalam konfrontasi dengan Malaysia. Selain itu juga Operasi Seroja Timor-Timur tahun 1975.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait