Kabar ini menyebar begitu cepat, bahkan sampai telinga para senior dari daerah asalnya. Mereka berusaha mencegah niat Arnita untuk masuk Islam.
"Akhirnya saya dipanggil sama kakak-kakak tingkat. Saya dibawa ke kontrakan kakak tingkat dengan harapan tidak jadi ikrar (syahadat)," kata Arnita.
Serangkaian upaya digencarkan oleh kakak-kakak kelas Arnita. Misalnya, membacakan ayat-ayat kitabnya. Namun semua itu sia-sia, niat Arnita memeluk Islam sudah sangat bulat. Ia akhirnya dilepaskan, namun tetap diharapkan batal menjadi mualaf.
Arnita terus berdoa kepada Tuhan sebelum bersyahadat. Dirinya meminta agar diberi bencana jika memang tidak ditakdirkan masuk Islam.
Tapi pada akhirnya syahadat berjalan lancar, dan Arnita pun resmi menjadi seorang muslimah.
Wallahu a'lam bisshawab.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait