Bongkar Dugaan Suap Hakim Tipikor Bikin Kejagung Makin Dipercaya Rakyat

Masri mengidentifikasi sejumlah dampak negatif dari perilaku korup hakim. Dampak pertama adalah rusaknya kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum dan keadilan.
"Jika hakim Tipikor korup, masyarakat berpotensi kehilangan kepercayaan pada sistem hukum dan keadilan," tegasnya.
Akibat lebih lanjut dari kondisi ini adalah potensi munculnya korupsi yang lebih merajalela, yang pada akhirnya dapat dianggap sebagai bentuk kegagalan sistem hukum.
"Jika hakim Tipikor korup, maka sistem hukum berisiko gagal dalam menjalankan fungsinya untuk memberantas korupsi," lanjut Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) ini.
Lebih lanjut, Masri menyatakan bahwa kasus suap ini telah mencoreng citra lembaga peradilan di Indonesia. Ironisnya, banyak hakim yang justru terlibat dalam praktik haram dalam menjalankan tugas dan wewenang jabatannya.
Namun, ia melihat penanganan kasus pembongkaran praktik korupsi dan suap hakim oleh Kejaksaan Agung sebagai langkah positif yang dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga tersebut, bahkan berpotensi lebih baik dibandingkan Polri maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Dengan terungkapnya kasus-kasus yang melibatkan hakim sebagai pelaku yang curang, kepercayaan publik terhadap hukum dan keadilan akan meningkat. Hal ini menempatkan lembaga kejaksaan di garis depan dalam penanganan korupsi, melampaui KPK dan Polri,” katanya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta