JAKARTA, iNewsSiantar.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini melakukan kunjungan kerja ke Puskesmas Toroh 1, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, untuk memeriksa ketersediaan USG di fasilitas layanan kesehatan tersebut.
Dalam keterangannya Presiden menyebut bahwa keberadaan alat ini sangat bermanfaat terutama bagi ibu hamil dan juga bayi yang didalam kandungannya.
Lebih lanjut, menyikapi kondisi itu pihaknya terus berupaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak agar tercegah dari masalah stunting. Salah satu caranya yaitu dengan mendistribusikan alat USG untuk membantu memeriksakan kehamilan di Puskesmas sebagai upaya deteksi dini.
“Kita harapkan nanti semuanya memiliki USG sehingga kehamilan ibu dan bayi bisa terdeteksi lebih dini dan semua data masuk ke pusat data di Jakarta. Ini penting sekali dalam rangka pengentasan stunting,” kata Presiden, dikutip dalam keterangan resmi Kemenkes, Rabu (31/1/2024).
Akan tetapi tidak hanya itu, dalam upayanya pemerintah juga melakukan beberapa cara lainnya sebagai bentuk pencegahan, seperti mendistribusikan alat timbangan ke seluruh Posyandu di Indonesia. Sehingga diharapkan ketersediaan timbangan ini bisa membantu pemantauan pertumbuhan bayi di Indonesia terutama jika ditemukan bayi yang kemungkinan mengalami stunting.
Setidaknya saat ini sudah ada 300 ribu timbangan yang berhasil diberikan. Pada tahun 2023 ditargetkan 1.943 Puskesmas mendapatkan bantuan alat USG, yang mana selanjutnya pada tahun 2024 sebanyak 1.492 Puskesmas ditargetkan dapat terpenuhi kebutuhan alat USG. Sedangkan untuk alat antropometri, Kemenkes menyatakan total kebutuhan Posyandu mencapai 313.737 dari total 303.416.
Namun, pemenuhan alat ini tentunya akan dilakukan secara bertahap hingga berhasil tersebar ke seluruh Indonesia. Pada 2024 ditargetkan sebanyak 81.512 Posyandu akan memiliki antropometri untuk bisa memenuhi kebutuhan target tahun ini.
“Kementerian Kesehatan dalam dua tahun ini membagikan 300 ribuan timbangan antropometri ke seluruh Posyandu,” kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi, dikutip dalam keterangan resmi Kemenkes.
Oleh sebab itu, Menkes juga menyebut bahwa pencegahan stunting sebetulnya sangat bergantung kepada kondisi yang dijalani pada ibu hamil itu sendiri. Tetapi hal itu perlu didukung dengan penyediaan USG yang terdapat pada pelayanan kesehatan termasuk Puskesmas.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini melakukan kunjungan kerja ke Puskesmas Toroh 1, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, untuk memeriksa ketersediaan USG di fasilitas layanan kesehatan tersebut. Dalam keterangannya Presiden menyebut bahwa keberadaan alat ini sangat bermanfaat terutama bagi ibu hamil dan juga bayi yang didalam kandungannya.
Lebih lanjut, menyikapi kondisi itu pihaknya terus berupaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak agar tercegah dari masalah stunting. Salah satu caranya yaitu dengan mendistribusikan alat USG untuk membantu memeriksakan kehamilan di Puskesmas sebagai upaya deteksi dini.
“Kita harapkan nanti semuanya memiliki USG sehingga kehamilan ibu dan bayi bisa terdeteksi lebih dini dan semua data masuk ke pusat data di Jakarta. Ini penting sekali dalam rangka pengentasan stunting,” kata Presiden, dikutip dalam keterangan resmi Kemenkes, Rabu (31/1/2024).
Akan tetapi tidak hanya itu, dalam upayanya pemerintah juga melakukan beberapa cara lainnya sebagai bentuk pencegahan, seperti mendistribusikan alat timbangan ke seluruh Posyandu di Indonesia. Sehingga diharapkan ketersediaan timbangan ini bisa membantu pemantauan pertumbuhan bayi di Indonesia terutama jika ditemukan bayi yang kemungkinan mengalami stunting.
Setidaknya saat ini sudah ada 300 ribu timbangan yang berhasil diberikan. Pada tahun 2023 ditargetkan 1.943 Puskesmas mendapatkan bantuan alat USG, yang mana selanjutnya pada tahun 2024 sebanyak 1.492 Puskesmas ditargetkan dapat terpenuhi kebutuhan alat USG. Sedangkan untuk alat antropometri, Kemenkes menyatakan total kebutuhan Posyandu mencapai 313.737 dari total 303.416.
Namun, pemenuhan alat ini tentunya akan dilakukan secara bertahap hingga berhasil tersebar ke seluruh Indonesia. Pada 2024 ditargetkan sebanyak 81.512 Posyandu akan memiliki antropometri untuk bisa memenuhi kebutuhan target tahun ini.
“Kementerian Kesehatan dalam dua tahun ini membagikan 300 ribuan timbangan antropometri ke seluruh Posyandu,” kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi, dikutip dalam keterangan resmi Kemenkes.
Oleh sebab itu, Menkes juga menyebut bahwa pencegahan stunting sebetulnya sangat bergantung kepada kondisi yang dijalani pada ibu hamil itu sendiri. Tetapi hal itu perlu didukung dengan penyediaan USG yang terdapat pada pelayanan kesehatan termasuk Puskesmas.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta