Pematangsiantar,.iNews.id- Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Simalungun ( DPPKNPSI) protes keras kebijakan Plt walikota Pematangsiantar Susanti Dewayani yang dinilai tidak mengharagi etnis Simalungun pada sejumlah kebijakan yang dibuat sejak dilantik
Ketua DPP KNPSI, Janwiserdo Saragih, Rabu (8/6/2022) mengatakan, pihaknya kecewa dan protes keras terhadap Plt walikota Pematangsiantar Susanti Dewayani yang sehari pasca pelantikan langsung mencopot salah satu putra daerah Simalungun dari jabatan eselon II atau kepala badan.
" KNPSI protes keras atas kebijakan Plt walikota Pematangsiantar yang terkesan tidak menghargai etnis Simalungun ,karena dari 11 pejabat yang diangkat pasca pelantikannya, tidak ada seorangpun putra daerah , bahkan parahnya lagi justru putra daerah yang menjabat eselon II dicopot jabatanya," sebut Janwiserdo.
Kemudian KNPSI juga mengecam sikap Plt walikota Pematangsiantar Susanti Dewayani terkait pemberian bantuan kepada salah satu sanggar tari yang hendak mengikuti acara di luar negeri ,yang lebih besar biaya seremonialnya daripada jumlah bantuannya.
" Memang setiap bantuan terserah keikhlasan dari si pemberi , tapi dari jumlah yang diberikan lah sesungguhnya dapat dilihat kesungguhan , keseriusan dan keinginan membantu peningkatan dan pengembangan adat dan budaya Simalungun", kata Janwiserdo.
Namun KNPSI mengapresisasi dan berterima kasih karena pada beberapa photo dan penampilan serta beberapa kegiatan Plt. Walikota dan suami kerap mengenakan pakaian adat Simalungun yang memperlihatkan identitas Simalungun di kota Pematangsiantar.
Menurut Janwiserdo sesungguhnya esensi lebih menghargai dan menghormati Simalungun itu dapat dibuktikan lewat pemberian kesempatatan kepada SDM putra putri Simalungun untuk menduduki jabatan di Pemko Pematangsiantar, mulai dari eselon II,III dan IV, bukan dengan tampilan photo yang mengenakan pakaian saja.
Selain itu keseriusan untuk menghargai dan menghormati Simalungun , harusnya lebih terlihat dari pemberian perhatian lewat kegiatan – kegiatan seperti sanggar tari yang baru – baru ini dan pemberian kesempatan kepada kelompok pengusaha Simalungun untuk ikut berkegiatan di Pemko Pematangsiantar.
" Janganlah kiranya pemakaian pakaian adat Simalungun itu sekedar untuk tampilan luar saja agar terlihat menghormati dan menghargai , tetapi justru yang lebih menyentuh esensi menghormai dan menghargai Simalungun sebagai sipukkah huta tidak dilakukan.
Dia berharap kiranya Plt. walikota Pematangsiantar, Susanti Dewayani dapat lebih membuktikan keseriusannya dalam menghormati dan menghargai Simalungun dengan memberdayakan putra daerah di pemerintahan dan peduli melestarikan budaya Simalungun.
Pelaksana tugas walikota Pematangsiantar, Susanti Dewayani yang dikonfirmasi melalui Plt.Kadis Kominfo Johannes Sihombing, pukul 11.00 WIB, terkait protes KNPSI atas berbagai kebijakan walikota yang dinilai tidak menghargai etnis Simalungun meminta waktu untuk meneruskannya kepada pimpinannya (walikota).
Namun hingga pukul 11.30 WIB konfirmasi yang ditunggu belum ditanggapi.
Editor : Riky Fernando Hutapea
Artikel Terkait