Pematangsiantar,iNews.id- Petani di dusun Sianjur, kelurahan Simarimbun kecamatan Siantar Marimbun, kota Pematangsiantar, putus asa karena perbaikan irigasi yang rusak sejak 6 bulan lalu belum ada tanda-tanda akan diperbaiki.
Padahal para petani sudah terlilit hutang , karena selama 6 bulan tidak memiliki sumber penghidupan akibat tidak bisa menanam padi karena saluran irigasi hancur akibat longsor.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan biaya sekolah, kuliah anak-anaknya petani mengaku berhutang ke banyak orang dan belum mampu membayar hingga saat ini.
Kepada wartawan, Jumat (3/6/2022), Patar Silalahi didampingi rekan-rekannya petani, Asman Manurung, Sabam Simanjuntak, Robert Silalahi, Etdin Siahaan,Parto Silitonga dan Budi Manurung, mengatakan setelah pernah diberitakan media pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Pematangsiantar datang meninjau dan menyampaikan akan berkordinasi dengan pihak terkait lainnya untuk menyikapi.
Menurut Patar Silalahi, para petani sempat gembira dengan peninjauan yang dilakukan pihak BPBD karena menduga irigasi yang rusak akan segera ditangani.
" Sudah hampir sebulan sejak kedatangan pihak BPBD meninjau belum ada tanda-tanda akan ditangani sehingga sudah putus asa petani,karena jika tidak diperbaiki penderitaan petani di kelurahan Simarimbun akan berkepenjangan", sebut Patar.
Patar berharap plt walikota Pematangsiantar, Susanti Dewayani bisa turun langsung melihat penderitaan petani di kelurahan Simarimbun, sehingga bisa langsung merasakan kesusahan petani yang sudah 6 bulan lebih kehilangan sumber penghidupan.
Pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Pematangsiantar, Robert Samosir yang dikonfirmasi mengatakan, kerusakan jaringan irigasi yang dikeluhkan petani di kelurahan Simarimbun berada di wilayah kabupaten Simalungun.
" Kerusakan jaringan irigasi di wilayah kabupaten Simalungun, bukan di kota Pematangsiantar," ujar Robert.
Editor : Riky Fernando Hutapea
Artikel Terkait