JAKARTA, iNewsSiantar.id - Titiek Puspa meninggal dunia pada 10 April 2025 atau 11 Syawal 1446 Hijriah, masih dalam suasana Lebaran, Hari Raya Idul Fitri.
Pada era 1970, 1980 hingga 1990-an saat televisi masih hanya ada TVRI, Titiek Puspa beserta artis-artis lainnya selalu menghibur masyarakat lewat tayangan hiburan operet Papiko dalam suasana Lebaran.
Bukan hanya sekali saja, tetapi Papiko tampil setiap tahunnya untuk menghibur masyarakat dalam suasana Lebaran. Penampilan operet Papiko di TVRI menjadi ciri khas dan sangat dinantikan oleh masyarakat.
Papiko adalah nama sebuah paguyuban artis penyanyi ibu kota (Jakarta) yang didirikan pada tanggal 27 Mei 1972. Ide pendirian dan ketua dari paguyuban ini adalah Titiek Puspa.
Beberapa artis yang pernah tergabung dalam Papiko di awal berdirinya antara lain Lilis Suryani, Elly Kasim, Anna Mathovani, dan lainnya.
Beberapa nama yang pernah tergabung atau terlibat dalam proyek Papiko antara lain Ari Tulang, Euis Darliah, dan bahkan di masa yang lebih baru, Anggun C Sasmi pernah mendapat kepercayaan tampil dalam operet Papiko
Titiek Puspa sangat aktif dalam mengembangkan Papiko. Titiek Puspa tidak hanya sebagai pendiri dan ketua, tetapi juga sebagai penggerak utama kegiatan Papiko, termasuk ide-ide pagelaran musikal dan operet.
Papiko adalah warisan tak terlupakan dari Titiek Puspa. Keberadaan Papiko menjadi simbol kebersamaan musisi tanah air dan kontribusi nyata Titiek Puspa dalam memajukan seni pertunjukan di Indonesia.
Pengamat musik, Stanley Tulung, juga menyebutkan bahwa Titiek Puspa mendirikan Papiko dan kerap menampilkan operet di TVRI, menunjukkan betapa kreatifnya beliau di berbagai lini seni.
Dengan demikian, Papiko adalah organisasi yang lahir dari inisiatif dan kepemimpinan Titiek Puspa, dan keduanya memiliki peran signifikan dalam perkembangan musik dan hiburan di Indonesia, terutama melalui tayangan operet legendaris di TVRI.
Kepergian Titiek Puspa pada hari Kamis 10 April 2025, tentu menjadi kehilangan besar bagi Papiko dan seluruh dunia seni Indonesia.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait