NIAS, iNewsSiantar.id - Perjalanan menuju SDN 078481 Ulunaai Hiligoo di Nias, Sumatera Utara bukanlah perkara mudah. Harus menempuh perjalanan sejauh 8,5 km dengan berjalan kaki melewati medan yang sulit dan menyeberangi 13 sungai.
Kondisi geografis yang menantang ini turut berkontribusi pada masalah absennya seluruh guru selama satu bulan sehingga tidak ada proses belajar di sekolah itu. Adapun Jumlah tenaga guru di sekolah tersebut sebanyak 9 orang, terdiri dari 3 orang PNS, 2 Orang P3K dan 4 orang GTT.
Selain itu, guru-guru harus menempuh perjalanan yang cukup ekstrem untuk mencapai sekolah. Mereka bisa memilih jalur Desa Soroma'asi, namun harus melewati jalan berbatu yang terjal sejauh 4 km dan jalan tanah sejauh 4 km lainnya.
Sehingga apabila curah hujan tinggi para guru sering tertahan di jalan karena sungai banjir, dan beberapa bulan terakhir ini curah hujan di wilayah Kabupaten Nias cukup tinggi sehingga membuat guru-guru mengalami kendala ke sekolah atau kadang sampai sekolah sudah siang.
Parahnya lagi selama ini di sekolah tersebut belum ada rumah dinas guru, yang tersedia untuk ditinggali serta jaringan listrik tidak ada.
"Para guru yang mengajar di sekolah tersebut berada diluar Dusun III Desa Laowo Hilimbaruzo dan tiap harinya pergi ke sekolah dengan jalan kaki dan melewati sungai," ujar Kharisman Halawa Kadis Pendidikan Kabupaten Nias, Jumat (17/1/2025).
Kendati demikian, Kharisman menegaskan walau kondisi bagaimana pun dengan keadaan medan berat, kegiatan belajar mengajar harus tetap jalan dan dilaksanakan sebagai bagian dari tugas.
Informasi dihimpun, Wilayah Dusun Ill tersebut didiami oleh 315 jiwa penduduk atau 80 kepala keluarga dengan jumlah siswa SDN Uluna'ai Hiligo'o sebanyak 62 orang, dan semuanya merupakan penduduk dari Dusun III Desa Laowo Hilimbaruzo.
"Pemerintah Kabupaten Nias juga sedang berjuang untuk membuka akses jalan ke desa-desa terisolir dan karena keterbatasan kapasitas fiskal daerah, saat ini masih ada 19 desa yang belum
dilalui jalan beraspal," kata Rahmat Zai Kadis Kominfo Kabupaten Nias.
Menurut Rahmat, Pemerintah Kabupaten Nias sangat membutuhkan anggaran infrastruktur konektifitas desa-desa dan dusun agar pelayanan Pendidikan, Kesehatan dan layanan Pemerintahan bisa lancar dan merata bagi seluruh masyarakat Kabupaten Nias.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait