SIMALUNGUN, iNewsSiantar.id - Tabrakan beruntun 6 orang tewas, termasuk lima guru SMK Negeri 1 Siantar, dalam kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sejumlah kendaraan di Simalungun, Sumatera Utara, pada Rabu sore.
Korban tewas merupakan rombongan guru yang hendak melayat mertua rekan kerja mereka.
5 di antara korban tewas adalah guru SMK Negeri 1 Siantar yang berada dalam satu mobil minibus berwarna merah, sementara satu korban lainnya penumpang mobil bak terbuka.
Evakuasi pun sangat sulit dilakukan usai peristiwa kecelakaan beruntun terjadi di Jalinsum Simalungun - Pematang Siantar, tepatnya di Desa Bulu Pange, Kecamatan Raya tersebut.
Awalnya sebuah truk tiba-tiba mengalami rem blong dan menabrak beberapa mobil dan motor hingga mengalami kerusakan cukup parah.
Korban tewas langsung dievakuasi petugas ke rumah sakit terdekat sementara polisi masih menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan. Sedangkan Lalu lintas Jalinsum sempat mengalami kemacetan total selama lebih dari tiga jam pascakejadian.
Sementara itu kronologi kecelakaan dikatakan saksi mata, Amri Garingging, tabrakan beruntun ini terjadi pada Rabu siang sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu, truk bermuatan galon air mineral dari arah Pematang Raya menuju Kota Pematang Siantar tiba-tiba mengalami rem blong.
Truk tersebut kemudian menabrak sejumlah kendaraan yang sedang parkir di pinggir jalan, termasuk mobil minibus rombongan guru SMK Negeri 1 Siantar yang hendak melayat ke rumah mertua salah satu guru.
Akibat kecelakaan tersebut, lima guru SMK Negeri 1 Siantar yang berada di dalam mobil minibus tewas di tempat. Satu korban lainnya, yang merupakan penumpang mobil bak terbuka, juga tewas.
Evakuasi korban tewas sempat mengalami kesulitan karena kondisi kendaraan yang ringsek. Petugas akhirnya berhasil mengevakuasi korban tewas ke rumah sakit terdekat.
Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan polisi. Namun, dugaan sementara kecelakaan terjadi karena rem truk mengalami blong.
Akibat kecelakaan ini, lalu lintas di Jalinsum sempat mengalami kemacetan total selama lebih dari tiga jam. Kemacetan baru bisa terurai setelah petugas mengevakuasi kendaraan yang terlibat kecelakaan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait