PEMATANG SIANTAR,iNewsSiantar.id - Walikota Pematang Siantar Susanti Dewayani dan warga multi etnis dan agama menghadiri pawai Cap Go Meh 2574,Minggu (5/2/2023) malam.
Di acara yang berlangsung meriah itu menampilkan atraksi naga dan barongsai vihara Avalokitesvara yang berkolaborasi dengan Yonif 122/Tombak Sakti.
Melihat antusiasnya masyarakat multi etnis dan agama yang hadir Walikota Pematang Siantar Susanti Dewayani didampingi Ketua Dekranasda H Kusma Erizal Ginting, anggota DPRD Sumatera Utara,Sugiarto,Ketua DPD Walubi Pematang Siantar-Simalungun Susanto, Kapolres Pematang Siantar AKBP Fernando , Danrem 022/Pantai Timur Kolonel Inf Luqman Arief , Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pematang Siantar Jurist Precisely Sitepu , Danyonif 122/Tombak Sakti Letkol Inf Antony Tri Wibowo,membuktikan tidak ada intoleransi di Pematang Siantar namun sebaliknua toleransi jadi budaya masyarakat tetap hidup berdampingan dengan damai.
"Ramainya masyarakat yang antusias menyaksikan pawai Cap Go Meh 2574 ,bahkan yang hadir dari ragam etnis dan agama membuktikan Pematang Siantar kota toleransi masyarakat hidup damai berdampingan", ujar Susanti.
Susanti berharap toleransi antar umat bergama dan etnis tetap terpelihara dengan baik sebagai aset pembangunan daerah.
Pawai naga dan barongsai dalam rangka Imlek menyambut Cap Go Meh 2574 Gongzili/2023 Masehi di Kota Pematang Siantar yang melintasi sejumlah ruas jalan inti kota disaksikan masyarakat dengan sangat antusias.
Sekretaris DPD Walubi Pematang Siantar-Simalungun Chandra mengatakan, kegiatan tersebut merupakan penutupan malam Imlek atau Cap Go Meh. Menurutnya, pawai yang mereka laksanakan menunjukkan Pematang Siantar sebagai kota toleransi.
"Di sini berbaur masyarakat dari berbagai etnis dan agama,kami dari DPD Walubi Pematang Siantar - Simalungun siap berkerjasama dan berdampingan hidup dengan damai ,mendukung pembangunan kota Pematang Siantar", ujar Chandra.
Pihaknya sebut Chandra kagum dan mengapresiasi sambutan warga Pematang Siantar ,pada pawai Cap Go Meh 2574,yang dihadiri masyarakat dari lintas agama dan etnis.
Editor : Riky Fernando Hutapea
Artikel Terkait