Usia 40 Tahun Bagi Manusia, Fase Rentan dalam Segala Hal

Novie Fauziah
Usia 40 tahun bagi seseorang adalah fase rentan dalam segala hal. Foto: Freepik

JAKARTA, iNewsSiantar.id - Usia 40 tahun bagi seseorang adalah fase rentan dalam segala hal. Batas usia seseorang tidak ditentukan apakah sudah tua, sakit, atau tertimpa musibah seperti kecelakaan lalu lintas.

Ini mengartikan manusia harus lebih waspada terhadap nyawa. Sebab, banyak sekali peringatan sebelum Malaikat Maut atau ajal menjemputnya.

Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan, Imam Kurtubi meriwayatkan dalam sebuah khabar bahwa salah seorang Nabi pernah bertanya kepada Malaikat Maut. Dimana memperingatkan tentang usia 40 tahun.


Ustaz Khalid Basalamah

"Tidaklah kamu memiliki seorang delegasi yang kamu suruh datang menemuimu, supaya manusia bersiap menyambut kedatanganmu," kata Ustadz Khalid Basalamah, seperti dikutip dari unggahan akun Facebook Ceramah Sunnah, Sabtu (22/10/2022).

"Benar demi Allah, jawab Malaikat Maut," jelas Ustadz Khalid Basalamah dalam ceramahnya.

Bahwa Malaikat punya banyak sekali delegasi berupa gangguan yang menyedihkan dan berkurangnya pendengaran, juga penglihatan. Jika orang yang ditimpa tersebut tidak mau sadar juga dan tidak mau bertobat, Malaikat datang dan mencabut nyawanya. Dalam potongan riwayat tersebut menyebutkan:

"Hai orang-orang yang berumur 40 tahun, inilah saatnya kalian mengambil bekal. Selagi kalian masih berakal anggota-anggota tubuh kalian masih kuat."

"Hai orang-orang yang berumur 50 tahun, telah dekat saatnya memetik dan panen. Hai orang-orang yang berumur 60 tahun, kalian telah melupakan hukuman Allah dan melainkan jawaban Allah Subhanahu wa ta'ala yang disebutkan dalam Surah Fathir Ayat 37 yaitu:

وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ ۚ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ

Wa hum yastarikhuna fiha, rabbana akhrijna na'mal salihan gairallazi kunna na'mal, a wa lam nu'ammirkum ma yatazakkaru fīhi man tazakkara wa ja'akumun-nazir, fa zuqu fa ma liz-zalimina min nasir

Artinya: "Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: 'Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang salih berlainan dengan yang telah kami kerjakan.' Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun." (QS Fatir: 37)

Ayat berikut adalah gambaran penyesalan orang-orang yang diberikan umur panjang tapi tidak dimaksimalkan dengan mengisi perbuatan baik. Bahkan, mereka mengingkari Allah Subhanahu wa ta'ala.

Wallahu a'lam bishawab.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network