“Kami adalah orang Yahudi yang terbuka. Hubungan antara komunitas Yahudi dan Muslim sangat dekat. Mereka bahkan membantu kami menjaga hari Sabat,” kata Shuker kepada Channel 13.
“Mereka membutuhkan kami, dan terlepas dari semua itu, pihak berwenang memperlakukan kami sebagai warga kelas dua. Kami membayar pajak tengkorak—Jizya. Orang Yahudi tidak sama dengan Muslim." Shuker menyesalkan bahwa begitu Negara Israel didirikan, Arab Saudi menjadi lebih bermusuhan, bahkan mendorong orang-orang Yahudi di negara itu untuk berimigrasi ke Israel.
"Hati mereka terbalik karena orang Palestina," kata Shuker. "Pada tahun 1948, atas perintah raja [Saudi], kami meninggalkan Najran dan mencapai perbatasan Yaman. Tentara Yaman menerima kami dengan baik. Mereka merawat kami dan kami berada di bawah perlindungan mereka," kata Shuker.
Sementara dia meninggalkan Najran pada tahun 1948, butuh waktu hingga tahun 1951 untuk tiba di Israel.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta