Pematangsiantar,iNewsSiantar.id- Komite Nasional Pemuda Simalungun (KNPSI) mengecam sikap pelaksana walikota Pematangsiantar yang terkesan tidak menghargai etnis Simalungun, dengan menjadikan miniatur becak sebagai cinderamata pada ajang Apkasi Otonomi Expo 2022 di Medan yang dihadiri sejumlah kepala daerah di Indonesia.
Ketua DPP KNPSI, Jan Wiserdo Saragih, Senin (4/7/2022) mengatakan, sebaiknya pada acara-acara resmi Pemko Pematangsiantar menyerahkan cinderamata yang bernilai budaya Simalungun seperti yang ada di logo Pematangsiantar yaitu miniatur rumah adat Simalungun, bukan becak.
" Saya selaku bagian dari masyarakat Simalungun yang merupakan Sipukah Huta di kota Pematangsiantar mengecam tindakan pelaksana tugas walikota Susanti Dewayani yang lebih mempercayakan miniatur becak sebagai cindermata yang diberikan kepada walikota Medan pada acara Apkasi Otonomi Expo 2022 daripada miniatur rumah adat Simalungun," ujar Jan.
Tindakan pelaksana tugas walikota Pematangsiantar itu dinilainya sebagai bentuk tidak menghargai budaya Simalungun dan lebih mengutamakan budaya barat atau Eropa.
" Apa tidak salah pelaksana tugas walikota Pematangsiantar bukan mengenalkan budaya Simalungun yang merupakan bagian dari kota Pematangsiantar ,malah mengenalkan budaya Eropa becak BSA,saya selaku pemuda Simalungun sangat kecewa dan tersinggung sekali," sebut Jan.
Terkait hal itu menurutnya, KNPSI dan sejumlah lembaga masyarakat Simalungun dalam waktu dekat akan menentukan sikapnya untuk mengingatkan pelaksana tugas walikota Susanti Dewayani menghargai etnis Simalungun.
Pihak Pemko Pematangsiantar yang dikonfirmasi via pesan Whats App (WA) melalui Kepala Dinas Pariwisata, Kusdianto terkait cinderamata miniatur becak,tidak bersedia menanggapi.
Editor : Riky Fernando Hutapea
Artikel Terkait