get app
inews
Aa Text
Read Next : Setelah Ramadhan Usai: Utamakan Bayar Puasa Qadha atau Kejar Berkah Syawal?

Lailatul Qadar dan Malam ke-27 Ramadhan, Benarkah Demikian?

Rabu, 26 Maret 2025 | 16:24 WIB
header img
Apakah benar Lailatul Qadar terjadi pada malam ke-27 Ramadhan? (Foto: Ilustrasi/AI/Freepik)

Manfaat yang terkandung dalam hadis tersebut:

1. Hadits tersebut mengindikasikan bahwa Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27 Ramadan. Pendapat ini merupakan hasil ijtihad dari Mu'awiyah, yang juga didukung oleh riwayat dari Ubay bin Ka'ab.

عَنْ أُبَىِّ بْنِ كَعْبٍ – رضى الله عنه – قَالَ قَالَ أُبَىٌّ فِى لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَاللَّهِ إِنِّى لأَعْلَمُهَا هِىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ

Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata mengenai malam lailatul qadar, “Demi Allah, aku sungguh mengetahui  malam tersebut. Malam tersebut adalah malam yang Rasulullah memerintahkan kepada kami untuk menghidupkannya dengan shalat malam, yaitu malam ke-27 dari bulan Ramadhan.” (HR. Muslim no. 762).

2. "Para ulama memiliki perbedaan pendapat mengenai waktu pasti terjadinya Lailatul Qadar. Al-Hafizh Ibnu Hajar mencatat ada 46 pendapat dalam masalah ini, meskipun sebagian besar tidak memiliki dasar yang kuat. Namun, dari berbagai pendapat tersebut, dapat ditarik tiga kesimpulan utama:

A. Terdapat pendapat yang keliru yang menyatakan bahwa Lailatul Qadar sudah tidak ada lagi, atau bahwa Lailatul Qadar terjadi sepanjang tahun, atau bahkan pada malam Nisfu Sya'ban. Pendapat-pendapat ini jelas bertentangan dengan dalil-dalil yang sahih.

B. Pendapat yang lemah (dho'if) yang menyatakan bahwa Lailatul Qadar terjadi di awal atau pertengahan Ramadan tidak memiliki dasar yang kuat dan bertentangan dengan riwayat-riwayat yang lebih sahih.

C- Pendapat terkuat yang mengatakan bahwa lailatul qadar terdapat di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.

Kesimpulannya, pendapat yang paling kuat menyatakan bahwa Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh malam terakhir Ramadan, terutama pada malam-malam ganjil. Malam ke-27 memiliki kemungkinan yang lebih besar dibandingkan malam lainnya, bahkan Ubay bin Ka'ab bersumpah bahwa Lailatul Qadar jatuh pada malam tersebut.

Sementara itu, Abu Qilabah dan sekelompok ulama berpendapat bahwa waktu terjadinya Lailatul Qadar tidak tetap, melainkan berpindah-pindah setiap tahunnya.

Imam Nawawi rahimahullah menukil pendapat dari ulama muhaqqiqun,

. وَقَالَ الْمُحَقِّقُونَ : إِنَّهَا تَنْتَقِل فَتَكُون فِي سَنَة : لَيْلَة سَبْع وَعِشْرِينَ ، وَفِي سَنَة : لَيْلَة ثَلَاث ، وَسَنَة : لَيْلَة إِحْدَى ، وَلَيْلَة أُخْرَى وَهَذَا أَظْهَر . وَفِيهِ جَمْع بَيْن الْأَحَادِيث الْمُخْتَلِفَة فِيهَا

“Menurut para ulama yang meneliti, lailatul qadar itu berpindah-pindah setiap tahunnya. Kadangkala di suatu tahun terjadi pada malam ke-27, kadang di malam 23, atau bisa jadi di malam ke-21, atau di malam lainnya. Inilah pendapat yang lebih tepat karena kompromi dari berbagai macam dalil yang ada.

Mengapa Lailatul Qadar dirahasiakan? Apa hikmah yang terkandung di dalamnya?

Hikmah di balik dirahasiakannya Lailatul Qadar adalah untuk memotivasi umat Islam agar senantiasa bersemangat mencari malam tersebut. Dengan demikian, akan terlihat siapa yang bersungguh-sungguh dan siapa yang malas. Jika waktu Lailatul Qadar sudah pasti, orang-orang hanya akan beribadah pada malam itu saja.

Oleh karena itu, Lailatul Qadar dirahasiakan agar umat Islam lebih giat menghidupkan malam-malam Ramadan, terutama sepuluh malam terakhir, sehingga mereka dapat meraih pahala yang besar

 

 

 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut