Sorotan Mutasi Polri: Kapolri Pilih Spesialis Anti Teror Jadi Direktur Narkoba Bareskrim, Ada Apa?

JAKARTA, iNewsSiantar.id - Penunjukan Brigjen Pol Eko Hadi Santoso sebagai Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menarik perhatian. Hal ini lantaran rekam jejak Eko Hadi selama ini dikenal dalam bidang reserse kontra-terorisme.
Penunjukan Brigjen Eko tertuang dalam Surat Telegram Nomor ST/488/III/KEP./2025 bertanggal 12 Maret 2025. Surat telegram tersebut berbunyi, "Brigjen Eko Hadi Santoso, Pengembang Teknologi Informasi Kepolisian Utama Tingkat II Divisi TIK Polri, diangkat dalam jabatan baru sebagai Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri.
Lantas, siapakah Brigjen Pol Eko Hadi Santoso? Informasi dari Polri mengungkapkan bahwa Eko Hadi Santoso adalah alumni SMA Taruna Nusantara angkatan ke-4 tahun 1996. Setelah lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol), ia ditempatkan di berbagai posisi strategis di lapangan.
Nama Brigjen Eko mulai dikenal publik setelah ia mengemban pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) dan menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pelabuhan Tanjung Priok pada tahun 2018.
Selanjutnya, pada Agustus 2020, Eko dipromosikan menjadi Kepala Bagian Monitoring dan Evaluasi (Kabagmon) Robinopsnal Bareskrim Polri. Dalam posisi ini, ia memiliki tanggung jawab dalam pengawasan dan evaluasi jalannya operasional di Bareskrim.
Pada tahun 2022, Eko mendapatkan promosi pangkat menjadi Brigadir Jenderal Polisi dan menduduki posisi Pengembang Teknologi Informasi Kepolisian Utama Tingkat II di Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (Div TIK) Polri.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho, menyampaikan kepada media di Jakarta pada hari Jumat (14/3/2025), bahwa mutasi ini dilakukan sebagai bagian dari penyegaran organisasi.
“Kami ingin memastikan Polri tetap solid dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan ke depan. Mutasi ini adalah bagian dari strategi memperkuat organisasi agar semakin profesional dalam melayani masyarakat,” singkat Irjen Pol Sandi.
Ketika ditemui di Mabes Polri, Brigjen Eko memberikan jawaban singkat mengenai penugasannya. Ia menyatakan akan mengedepankan integritas.
"Ya, integritas kita dorong. Penegakan hukum semakin masif. Mohon doa dan kerja sama ya rekan-rekan wartawan," ujar Eko singkat.
Penunjukan seorang yang berpengalaman di bidang anti-terorisme untuk memimpin penindakan narkoba, yang dianggap tidak lazim, kemungkinan berkaitan dengan maraknya pelanggaran etik yang melibatkan personel Polri. Bahkan, sejumlah personel Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Tipid Narkoba) telah dijatuhi sanksi berat berupa Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta