Selanjutnya, kata Suyudi, IH memberikan mobil sewaan itu kepada RH. Ditangan RH kendaraan tersebut dijual kepada IS seharga Rp 23 Juta. Selanjutnya mobil itu kembali dijual kepada anggota TNI AL seharga Rp 40 juta.
"RH ini kemudian dijual kepada saudara IS dengan harga Rp23 juta. Kemudian dari saudara RH, baru diserahkan atau dijual kepada saudara AA, Oknum TNI Angkatan Laut melalui saudara SJ, harganya sudah naik, dinaikin menjadi 40 juta," tuturnya.
Dalam kasus yang bermula dari penyewaan mobil ini berujung pada penembakan di rest area KM 45 Tol Merak-Tangerang, yang mengakibatkan satu orang meninggal dan satu dilaporkan luka-luka. Polisi pun telah memeriksa belasan saksi untuk mendalami kasus ini..
"Saksi-saksi yang kita periksa, 13 orang, baik saksi-saksi yang ada di TKP maupun saksi penangkap," ucapnya.
Sementara itu, Panglima Komando Armada RI (Pangkoarmada RI), Laksamana Madya Denih Hendrata menyebut bahwa 3 anggota TNI Angkatan Laut (AL) terlibat kasus penembakan di Rest Area KM 45 Tol Merak-Tangerang. Dia menyampaikan bahwa salah satu anggota diduga melakukan penembakan.
"Bahwa 3 anggota yang pada saat itu berada di pangkalan pondok Dayu yaitu Sertu AA, Serut RH dan KLK (Kelasi Kepala) BA di mana mereka mengalami pengeroyokan oleh sekitar 15 orang tak dikenal di rest Area Km 45 tol Merak-Tangerang," kata Denih.
Dia mengakui bahwa dari ketiga anggota yang terlibat salah satunya yang melakukan penembakan.
"Dalam insiden tersebut diakui bahwa salah satu anggota melakukan tindakan penembakan, setelah diketahui kemudian mengakibatkan korban , satu orang meninggal dunia dan satu orang luka-luka," katanya.
Dirinya menyampaikan bahwa kini ketiga anggota tersebut sedang menjalani proses penyelidikan di Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal). Dia menyampaikan siapapun anggotanya yang bersalah akan ditindak tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"TNI Angkatan Laut sangat menghormati proses hukum dengan menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah dalam penjelasan ini tidak ada yang ditutup-tutupi semua terbuka," sambungnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta