DELI SERDANG,iNewsSiantar.id- Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sekitar Bandara Internasional Kuala Namu (KNO) ,Deli Serdang, mengeluhkan sepinya pengunjung pasca tidak diijinkannya para pedagang menyediakan kursi dan meja bagi pengunjung diduga oleh pihak PT Angkasa Pura II.
Alhasil pengunjung enggan datang karena tidak adanya kursi dan meja tempat menyantap berbagai minuman dan makanan yang dijual para pelaku UMKM.
Padahal para pelaku UMKM menyewa tempat untuk berjualan per bulannya mencapai Rp8,5 juta ,namun dengan sepinya omzet atau pendapatan membuat pedagang resah karena khawatir tidak lagi mampu membayar sewa tempat.
" Sewa mahal tapi sejak pihak PT Angkasa Pura melarang adanya kursi dan meja untuk konsumen dan melarang memanggil-manggil pengunjung untuk datang,dengan alasan mengganggu kenyamanan pengunjung omzet, sepi sekali setiap hari, makanya kami khawatir tidak akan mampu membayar sewa tempat yang per bulannya mencapai Rp8,5 juta", ujar seorang wanita pelaku UMKM yang menjual berbagai jenis minuman, Rabu (19/7/2023).
Padahal menurut para pelaku UMKM, mereka dengan sopan menawarkan pengunjung bandara datang ke stand dagangannya, bukan dengan cara-cara yang tidak etis.
Kemudian para pedagang juga mempertanyakan ,bagaimana pengunjung membeli makanan dan minuman jika harus menikmatinya dengan berdiri ,karena tidak diijinkan menyediakan meja dan kursi bagi pengunjung.
Para pelaku UMKM di Bandara Internasional Kuala Namu berharap PT Angkasa Pura mendukunh keberadaan mereka, karena pemerintah juga mendorong berkembangnya UMKM untk mensejahterakan masyarakat.
Pelaku UMKM di Bandara Internasional Kuala Namu mengatakan siap menjaga kenyamanan pengunjung dan mengikuti aturan PT Angkasa Pura, karena usahanya hanya untuk bisa menyekolahkan anak-anaknya dan memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Staf Humas PT Angkasa Pura II,Balqis yang dikonfirmasi via pesan Whats App (WA) terkait larangan para pelaku UMKM menyediakan kursi dan meja bagi pengunjung usahanya dan kebenaran harga sewa tempat per bulannya mencapai Rp8,5 juta mengatakan akan mengecek informasi tersebut.
" Saya cek dulu ya," tulis Balqis menanggapi konfirmasi yang disampaikan.
Editor : Riky Fernando Hutapea