SIMALUNGUN,iNewsSiantar.id- Petani di kabupaten Simalungun siap-siap menelan janji kosong bupati Radiapoh H Sinaga terkait dana korporasi pertanian Rp 350 miliar yang sudah setahun lebih belum terealisasi.
Bupati Simalungun Radiapoh H Sinaga sebelumnya pada pidatonya sebelum menutup penyampaian nota jawaban terhadap pandangan fraksi di pembahasan LKPJ TA 2021 ,Rabu 16 Juni 2021 di hadapan anggota DPRD mengatakan akan ada anggaran korporasi pertanian senilai Rp 350 miliar dikucurkan untuk kabupaten Simalungun.
Namun ternyata anggaran tersebut hingga tahun 2022 ini akan berakhir tidak kunjung terealisasi padahal sudah dinantikan petani sejak tahun lalu.
Tidak diketahui pasti penyebab anggaran korporasi yang diungkapkan bupati Radiapoh H Sinaga itu tidak terealisasi hingga saat ini, bahkan kemungkinan besar tahun 2023 juga tidak teralisasi.
Pasalnya pada KUA-PPAS Rancangan APBD TA 2023 yang sudah disampaikan ke DPRD Simalungun anggaran tersebut juga tidak dicantumkan.
Anggota Badan Anggaran ( Banggar) DPRD Simalungun Bernhard Damanik mengatakan, pihaknya tidak melihat ada anggaran dana korporasi senilai Rp 350 miliar yang dicantumkan di KUA-PPAS.
" Setahu saya tidak ada anggaran korporasi pertanian Rp350 miliar yang dicantumkan di PPAS Rancangan APBD TA 2023", ujar Bernhard.
Kepala Dinas Pertanian Pemkab Simalungun Ruslan Sitepu yang dikonfirmasi juga mengakui jika anggaran korporasi pertanian tersebut belum turun hingga akhir tahun.
" Belum turun sampai sekarang masih lobi-lobi", ujar Ruslan.
Tokoh pemuda Simalungun Sabar Sirait berharap bupati Radiapoh H Sinaga bisa merealisasikan janji dana korporasi pertanian dengan uang pribadinya jika memang sayang kepada petani.
" Waktu jalan rusak di Panei belum direalisasikan, pak bupati Radiapoh menyatakan ,bersedia memperbaiki dengan uang pribadinya, jika tidak ditangani Pemprovsu, jadi sebaiknya jika pak bupati sayang sama petani pakailah uang pribadinya juga, untuk merealisasikan dana korporasi minimal setengah nya saja", sebut Sekjen DPC PP Simalungun itu.
Editor : Riky Fernando Hutapea