BANGKOK, iNewsSiantar.id - Seorang pecatan polisi berpangkat terakhir letnan kolonel tega menebak anak-anak dan orang dewasa di rumah penitipan anak. Total korban yang dibantainya mencapai 37 orang.
Pecatan polisi itu bernama Panya Khamrab asal Thailan mendatangi rumah penitipan anak di Provinsi Nong Bua Lam Phu sekitar pukul 12.30, Kamis kemarin dengan membawa senjata api.
Khamrab dipecat karena tersandung kasus penggunaan narkoba pada tahun lalu. Aksi nekatnya diduga kuat dendam setelah dipecat
Pria yang bersenjatakan senapan, pistol dan pisau tersebut kemudian melakukan aksinya. Setelah itu melarikan diri dari tempat kejadian dengan kendaraan menuju rumahnya.
Setibanya di rumah, dia membantai istri dan anaknya yang baru berusia tiga tahun. Pelaku kemudian bunuh diri. Total korban tewas adalah 38 orang, termasuk Khamrab.
Juru bicara kepolisian provinsi setempat, Mayor Jenderal Polisi Paisarn Luesomboon, mengatakan pelaku kemungkinan menyimpan dendam setelah dia dipecat.
"Diperkuat oleh efek penyalahgunaan narkoba, namun masih belum jelas mengapa diamemilih target itu. Mungkin karena anak-anak adalah target yang rentan," katanya, seperti dikutip Bangkok Post, Jumat (7/10/2022).
Pejabat polisi lainnya, Jakkapat Vijitraithaya, membenarkan bahwa Khamrab dipecat dari kepolisian tahun lalu karena penggunaan narkoba.
Jakkapat mengatakan ada 23 anak di antara korban tewas. Mereka berusia dua hingga tiga tahun.
Kepala Polisi Nasional Jenderal Polisi Damrongsak Kittiprapas mengatakan ada beberapa korban yang mengalami luka serius. “10 lainnya terluka, enam serius, dalam serangan oleh Panya Khamrab," katanya.
Polisi memastikan pelaku pembantaian massal kemarin hanya Khamrab.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta