Pematangsiantar,iNews.id- Mendengar namanya, tentu akan menimbulkan tanda tanya, mengapa disebut warga Pematangsiantar " Bengkel Berjalan".
Disebut bengkel berjalan karena reparasi atau perbaikan mobil yang rusak tidak dilakukan di tempat khusus atau di dalam gedung,namun di tempat terbuka,dan mekaniknya tidak mendapat gaji atau penghasilan dari pemilik bengkel.
" Bengkel Berjalan" di jalan WR Supratman,kelurahan Proklamasi, kecamatan Siantar Barat, kota Pematangsiantar atau di seputaran stasiun Kereta Api (KA), mungkin hanya ada satu di Indonesia, merupakan lokasi berkumpulnya para mekanik lepas berpengalaman..
Mereka bekerja di alam terbuka atau bahkan sesekali menerima panggilan untuk mereparasi mobil yang mogok di jalan atau tidak jauh dari kota Pematangsiantar.
Meski bekerja di alam terbuka, karena perbaikan mobil dilakukan di tempat parkir atau di pinggiran jalan seputaran stasiun kereta api, namun kemampuan mekanik " Bengkel Berjalan" menangani mobil yang rusak tidak diragukan atau tidak kalah dengan mekanik bengkel resmi, walaupun kebanyakan dari mereka tidak mengenyam pendidikan atau sekolah khusus mesin.
Para mekanik lepas di " Bengkel Berjalan" mampu menangani mobil berbagai merek mulai dari tahun rendah hingga tahun tinggi atau bahkan yang mewah seperti BMW, Mercy bahkan Alphard.
Mereka memiliki keahlian yang tidak bisa diremehkan, karena sudah pengalaman memperbaiki mobil mulai dari mesin, kelistrikan atau dinamo bahkan untuk bidang lainnya secara turun temurun dari orang tuanya, atau dari mekanik senior yang sudah meninggal atau sudah tua dan tidak sanggup lagi bekerja.
Memang banyak orang yang masih lebih percaya memperbaiki kerusakan mobilnya di bengkel resmi daripada ke "Bengkel Berjalan" meski biaya yang harus dikeluarkan lebih mahal.
Padahal meski bengkelnya di alam terbuka namun dari sisi harga ongkos perbaikan jauh lebih murah dari bengkel resmi.
Selain itu kualitas pekerjaan para mekanik Bengkel Berjalan" juga tidak kalah dengan mekanik di bengkel resmi.
Para mekanik "Bengkel Berjalan" terpaksa bekerja di alam terbuka karena tidak memiliki modal untuk menyewa tempat.
Salah seorang mekanik, Yoppi H Siregar mengatakan, selain melayani perbaikan di " Bengkel Berjalan", juga melayani panggilan untuk perbaikan mobil,baik yang mogok di jalan ataupun dipanggil ke rumah pemiliknya.
" Selain di sini (Bengkel Berjalan) saya juga kadang dipanggil jika ada konsumen yang mobilnya mogok di jalan atau bahkan di luar kota", ujar Yoppie.
Yoppi yang tidak menjalani pendidikan di bidang mesin ,sebelumnya merupakan anak buah mekanik dan setelah belajar selama bertahun-tahun akhirnya mampu bekerja sendiri.
Bekerja sebagai mekanis lepas tanpa jam kerja dan tempat, sudah dijalaninya lebih kurang 15 tahun.
Dari pekerjaannya, Yoppi mengaku mampu mendapatkan penghasilan per bulan antara Rp 5 juta hingga Rp 7 juta.
Sejumlah pengguna jasa mekanik di "Bengkel Terbuka" mengakui jika harga lebih murah dan kualitas pekerjaan bersaing dengan bengkel resmi.
" Untuk bongkar mesin jika di bengkel resmi minimal habis Rp 3.juta, namun jika di " Bengkel Berjalan" paling hanya Rp 2,5 juta , dan kualitas pekerjaannya tidak beda dengan di bengkel resmi" sebut Mudi Nasution pemilik mobil Toyota Hardtop yang sudah lama menjadi pelanggan " Bengkel Berjalan".
Jadi jika anda warga kota Pematangsiantar yang mobilnya rusak ,silahkan mencoba datang ke " Bengkel Berjalan" , tidak pakai mahal, kualitas bersaing dengan bengkel resmi.
Editor : Riky Fernando Hutapea