Pematangsiantar,iNews.id- Hampir 100 hari sejak dilantik sebagai wakil walikota dan langsung menjabat pelaksana tugas walikota Pematangsiantar, Susanti Dewayani dinilai masih belum melakukan gebrakan inovatif dan fundemental untuk perubahan yang lebih baik.
Direktur Eksekutif Studi Otonomi Pembangunan Demokrasi (SOPO) , Kristian Silitonga, Sabtu (4/6/2022) mengatakan, seharusnya dengan masa jabatan yang relatif singkat hanya sekitar 2 tahun lebih. Susanti jangan terjebak dengan fokus pada kegiatan-kegiatan seremonial saja.
Kristian menilai sejak dilantik, 22 Februari 2022 lalu, Susanti masih lebih banyak fokus pada acara audensi ,dan kunjungan kerja luar daerah atau menghadiri undangan-undangan baik kedinasan maupun kegiatan masyarakat.
" Saya berharap Plt walikota Pematangsiantar tidak terjebak dengan kegiatan-kegiatan seremonial saja, namun harus gerak cepat melakukan gebrakan, untuk menciptakan kebijakan fundamental dan inovatif, karena masa jabatannya singkat," ujar Kristian.
Dia menambahkan masyarakat kota Pematangsiantar sudah jenuh dengan pemimpin yang tidak inovatif dan tanpa gebrakan, karena banyak masalah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat saat ini baik di bidang pelayanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur, mendesak untuk dibenahi.
" Jika hanya untuk kegiatan menerima audensi dan kunjungan kerja kesana kemari, ,Susanti saya nilai tidak beda dengan walikota sebelumnya, " pungkas Kristian.
Selain itu Susanti juga diharapkannya tidak alergi dengan kritik media dan masyarakat, namun sebaiiknya menjadikannya masukan untuk perbaikan kinerjanya.
Kristian juga berharap plt walikota Pematangsiantar tidak terpengaruh dengan intervensi keluarga yang membuatnya tidak optimal bekerja dan dikhawatirkan terjebak dengan masalah hukum.
Namun di sisi lain Kristian memuji kinerja plt walikota dalam pembenahan disiplin Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dinilainya sudah mengarah lebih baik dari era walikota sebelumnya.
Editor : Riky Fernando Hutapea