SIMALUNGUN, iNews.id - Kabar penyekapan Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Simalungun,Zocson Silalahi yang menjadi pemberitaan banyak media memasuki babak baru.Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun (Gemapsi) menyurati Kapolri Jendral Polisi Drs .Listyo Sigit Prabowo dan Danpuspom Angkatan Darat Letjen TNI Chandra W Sukotjo untuk mengusut tuntas kabar penyekapan terhadap kepala Dinas Pendidikan Pemkab Simalungun Zocson Silalahi yang terindikasi melibatkan oknum TNI AD.
Melalui surat Gemapsi nomor 109/Pms/V/2022 yang ditandatangani Anthoni Damanik selaku (ketua ) dan Jahenson Saragih (sekretaris) tertanggal 23 Mei 2022, melalui Kapolri, polisi diminta mengusut tuntas motif penyekapan yang diduga terkait suap proyek pengadaan alat praktek dan peraga siswa Tekhnologi Informasi Komputer (TIK) senilai Rp 50 miliar.
Sedangkan melalui Danpuspomad, Gemapsi meminta untuk diungkap dugaan keterlibatan oknum TNI AD karena sudah adanya surat Dandenpom I/1 Pematangsiantar nomor : D/69//V/2022, tanggal 19 Mei 2022 perihal permohonan melihat rekaman CCTV dan memberikan copy rekaman file video yang di tujukan kepada manager kemanan hotel Batavia yang disebut-sebut sebagai lokasi penyekapan.
" Gemapsi menyurati Kapolri Jendral Polisi Drs.Listyo Sigit Prabowo supaya polisi dalam hal ini Polres Pematangsiantar mengusut tuntas dugaan penyekapan yang terjadi di hotel Batavia Pematangsiantar", ujar Anthony.
Gemapsi kata Anthony meminta supaya Kadis Pendidikan, Zocson Silalah, dan pihak-pihak yang terlibat dalam dugaan penyekapan di hotel Batavia Pematangsiantar, diperiksa oleh polisi, sehingga jelas kebenaranya apakah memang ada pelanggaran hukum terkait pertemuannya dengan rekanan di hotel tersebut.
Selain itu Gemapsi juga meminta polisi untuk memeriksa Sekdakab Simalungun Esron Sinaga.yang diduga terkait dugaan suap proyek pengadaan alat peraga dan praktek siswa TIK, karena sebelum terjadi pertemuan di hotel Batavia , kadis Pendidikan Zocson Silalahi dan rekanan ada medias yang dilakukan sekda di kediaman pribadinya.
Sedangkan melalui Danpuspomad diminta pihak Polisi Militer untuk mengungkap kebenaran informasi adanya keterlibatan oknum TNI AD dalam dugaan penyekapan kadis Pendidikan Pemkab Simalungun.
Sekretaris Gemapsi Jahenson Saragih menambahkan sesuai informasi yang dihimpun pihaknya dari pemberitaan media, dugaan penyekapan kadis Pendidikan Pemkab Simalungun di hotel Batavia, terkait ingkar janji proyek pengadaan alat peraga dam praktek siswa TIK senilai Rp 50 miliar lebih.
" Gemapsi memperoleh informasi dari pemberitaan media, rekanan sudah menyerahkan fee proyek senilai Rp 2,4 miliar kepada kadis Pendidikan Pemkab Simalungun, untuk pengadaan alat peraga dan praktek siswa TIK, namun kenyataan proyek tersebut dikerjalan rekanan lain, sehingga diminta untuk mengembalikan fee yang sudab diserahkan, dan berujung penyanderaan" ujar Jahenson.
Jahenson berharap kabar penyekapan kadis Pendidikan Pemkab Simalungun menjadi perhatian serius aparat penegak hukum, dan jelas masalahnya secara hukum ,begitu juga faktanya ,dengan adanya klarifikasi resmi di hadapan wartawan oleh Zocson sebagai pejabat yang diduga menjadi korban penyekapan.
Sebelunya Kadis Pendidikan Zocson Silalahi melalui pemberitaan di sejumlah media tertentu membantah disekap oleh rekanan di hotel Batavia namun mengakui ada melakukan pertemuan dengan rekanan di hotel tersebut membahas kegiatan.
Editor : Riky Fernando Hutapea