PEMATANGSIANTAR, iNews.id - Sekitar 50 hektare lahan padi yang ditanami sekitar seratusan petani di dusun Sianjur, Kelurahan Simarimbun, Kecamatan Siantar Marimbun, kehilangan mata pencarian karena sudah hampir 6 bulan tidak lagi menanam padi akibat saluran irigasi rusak parah karena longsor.
Perwakilan petani, Patar Silalahi, Sabtu (21/5/2022) mengatakan, akibat kerusakan jaringan irigasi yang tidak kunjung mendapat perhatian pemerintah, sekitar 50 hektar lahan pertanian yang selama ini ditanami padi tidak lagi berproduksi karena tidak ada air.
" Sudah banyak hutang kami, karena tidak ada lagi sumber penghidupan, warga di Dusun Sianjur hanya menggantungkan hidup dari sawah selama ini, namun karena tidak bisa menanam padi sejak.Desember 2021 kemarin, terpaksa pinjam uang kemana-mana untuk menyambung hidup keluarga," sebut Patar.
Para petani menurutnya sudah menyampaikan keluhan kepada Dinas Pertanian Pematangsiantar, berulang kali, supaya saluran irigasi yang rusak diperbaiki, sehingga petani bisa kembali menanam padi, namun tidak ditanggapi sampai saat ini.
" Seharusnya kerusakan jaringan irigasi bisa diperbaiki dengan segera melalui penanggulangan bencana alam, tapi kenyataannya sampai sekarang dibiarkan rusak", ujar Patar.
Patar khawatir jika tidak segera diperbaiki penderitaan petani akan berkepenjangan karena tidak bisa menanam padi dan lahan yang ada terancam menjadi lahan tidur.
Ketua DPRD Pematangsiantar, Timbul M Lingga mendesak instansir terkait di Pemko Pematangsiantar segera menindak lanjuti keluhan petani di kecamatan Siantar Marimbun.
" Saya mendesak Dinas Pertanian atau instansk terkait untuk turun menyukapi keluhan petani di kecamatan Siantar Marimbun, karena menyangkut kelangsungan hidup banyak orang baik petani yang kelihangan sumber hidup maupun masyatakat banyak terkait ketahanan pangan", sebut Timbul.
Editor : Riky Fernando Hutapea