Detik-Detik Air Mata Ibu Berbalas Murka Massa, Anak Usir Orang Tua, Warga Tak Tinggal Diam!

KISARAN, iNewsSiantar.id - Teriakan pilu membelah malam di Desa Suka Dame Barat, Kisaran, Asahan, Sumatera Utara, pada Jumat kelabu. Seorang anak durhaka, tega mengusir dan mengancam kedua orangtua kandungnya sendiri.
Namun, amarah warga yang menyaksikan kebiadaban ini tak bisa lagi dibendung. Sang anak akhirnya merasakan murka massa yang geram! Terungkap, pemicunya sepele: hanya karena tak diberi uang Rp500
Sebuah video amatir merekam detik-detik menyayat hati, saat kedua orang tua renta dengan wajah penuh duka, terpaksa mengeluarkan barang-barang mereka dari rumah. Rumah yang seharusnya menjadi tempat berlindung, kini menjadi neraka akibat ulah anak kandung sendiri.
Dalam rekaman terdengar jelas, warga berteriak, menyebutkan bahwa anak tersebut masih berada di dalam rumah, menebar teror dan mengancam orangtuanya dengan senjata tajam!
Seketika, kabar kelakuan bejat anak durhaka ini menyebar bagai api. Warga yang murka, tanpa dikomando, langsung mengepung rumah pelaku, siap menghakimi.
Saat aparat kepolisian tiba untuk mengevakuasi pelaku dari amukan massa, situasi semakin mencekam. Warga yang sudah tersulut emosi, langsung menyerbu dan menghujani pelaku dengan pukulan!
Polisi dengan sigap berusaha meredam amarah warga yang nyaris tak terkendali, mencegah terjadinya aksi main hakim sendiri yang lebih parah.
Ipda Ali Al Ashgor, Kapolsek Kota Kisaran, mengungkapkan bahwa tragedi ini bermula dari permintaan sepele pelaku kepada orangtuanya berupa uang sebesar Rp500 ribu.
Namun, karena orangtuanya tak bisa memenuhi permintaan tersebut, pelaku naik pitam. Tanpa belas kasihan, ia mengamuk, menghancurkan perabotan rumah dengan senjata tajam, menebar ketakutan di hati kedua orangtuanya.
Evakuasi pelaku berlangsung dramatis dan penuh ketegangan. Polisi sempat kesulitan menembus kepungan warga yang terus mengejar pelaku dengan amarah membara. Akhirnya, dengan susah payah, pelaku berhasil diamankan dan dibawa ke Mapolsek Kota Kisaran untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta