get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Komisioner KPK 2024-2029 Segera Dibawa ke Rapat Paripurna DPR untuk Disahkan

10 Nasihat Buya Hamka Soal Pendidikan, Nomor 6 Sentuh Sifat Dasar Manusia

Sabtu, 05 November 2022 | 13:29 WIB
header img
Buya Hamka atau bernama lengkap Abdul Malik Karim Amrullah. Foto: Dok

JAKARTA, iNewsSiantar.id - Buya Hamka atau bernama lengkap Abdul Malik Karim Amrullah menjadi tokoh agama Islam di Indonesia yang disegani dan dihormati.

Buya Hamka tokoh yang toleran terhadap perbedaan, namun sangat tegas dalam akidah dan hal-hal prinsip keagamaan.

Buya Hamka lahir pada 17 Februari 1908 di Sungai Batang, Maninjau, Sumatera Barat. 

Beliau Wafat pada di pagi hari Jumat, 24 Juli 1981 bertepatan dengan bulan Ramadhan. Buya Hamka disholatkan ribuan pelayat secara bergelombang.

Semasa hidupnya Buya Hamka banyak memberikan nasihat dan kalimat-kalimat bijak untuk umat agar tetap semangat menjalani kehidupan. Soal pendidikan juga menjadi fokus Buya Hamka.

Sehingga tak jarang nasihat Buya Hamka soal pendidikan disampaikan seperti berikut ini:

1. "Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah."

2. "Tegakkan cita-cita lebih dahulu sebelum berusaha."

3. "Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya."

4. "Membaca buku-buku yang baik berarti memberi makanan rohani yang baik."

5. "Undang-undang adab dan budi pekerti membentuk kemerdekaan bekerja. Undang-undang akal membentuk kemerdekaan berfikir. Dengan jalan menambah kecerdasan akal, bertambah murnilah kemerdekaan berfikir."

6. "Cinta itu perang, yakni perang yang hebat dalam rohani manusia. Jika ia menang, akan didapati orang yang tulus ikhlas, luas pikiran, sabar dan tenang hati. Jika ia kalah, akan didapati orang yang putus asa, sesat, lemah hati, kecil perasaan dan bahkan kadang-kadang hilang kepercayaan pada diri sendiri."

7. "Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnya lah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuh lah oleh kerena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesucian hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji."

8. "Satu hati lebih mahal dari pada senyuman. Satu jiwa lebih berharga dari pada sebentuk cincin."

9. "Hanya menumpahkan air mata itulah kepandaian yang paling penghabisan bagi seorang wanita."

10. "Karena apabila saya bertemu dengan engkau, maka matamu yang sebagai bintang timur itu senantiasa menghilangkan susun kataku."

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut