WASHINGTON, iNewsSiantar.id - Akun Paypal milik Chris Reynolds yang berusia 56 tahun menerima uang kiriman hingga sebesar USD92 kuadriliun (Rp1.409 kuintiliun) membuatnya tersentak.
Dia pun menjadi orang terkaya di dunia dalam sekejab. Kembali pada Juli 2013, pria bernama Chris Reynolds yang berusia 56 tahun itu membuka akunnya dan menemukan Paypal telah salah memberinya uang sebanyak USD92.233.720.368.547.800. Ini secara singkat menjadikannya orang terkaya di dunia, dan juga satu-satunya kuadriliuner di planet Bumi.
Pada saat itu, berbagai outlet berita menunjukkan bahwa ini membuatnya lebih dari satu juta kali lebih kaya daripada miliarder telekomunikasi Meksiko Carlos Slim, yang bernilai USD67 miliar.
“Ini hal yang aneh,” ujar Reynolds, dari Delaware County, kepada CNN.
"Aku tidak tahu, mungkin seseorang sedang bersenang-senang," tutur dia.
Sebelum kredit tak terduga muncul di akunnya, Reynolds mengatakan bahwa paling banyak yang pernah dia hasilkan di PayPal adalah “sedikit di atas USD1.000” dengan menjual satu set ban BMW antik di eBay.
Sayangnya untuk dia, bagaimanapun, orang-orang panik di PayPal segera menyadari apa yang telah terjadi dan memperbaiki masalah, dan meminta maaf kepadanya untuk “ketidaknyamanan” itu.
Perusahaan mengatakan dalam pernyataan, "Ini jelas merupakan kesalahan dan kami menghargai bahwa Tuan Reynolds memahami ini masalahnya." Setelah menarik uang itu setelah menyadari kesalahannya, PayPal menawarkan menyumbangkan sejumlah uang yang tidak diungkapkan ke badan amal pilihan Reynolds.
Satu pernyataan PayPal menjelaskan, "Kami pikir itu menginspirasi bahwa dia memutuskan menggunakan kejadian ini untuk menyumbang untuk tujuan yang dia yakini.”
"Dan kami berharap menghormati semangat ini dengan menyumbang untuk tujuan pilihannya. Kami telah menghubungi dia untuk membuat penawaran ini dan untuk memberi tahu dia bahwa kami berterima kasih bahwa dia adalah pelanggan!" papar PayPal.
Reynolds mengatakan kepada Philadelphia Daily News, yang awalnya mengungkap cerita itu, bahwa jumlah uang yang sangat besar itu sempat membuatnya merasa “seperti berutang satu juta dolar”.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta