get app
inews
Aa
Read Next : Melayat Almarhumah Mooryati Soedibyo, Angelina Sondakh: saat Jadi Putri Indonesia Dikasih Kencur

Perempuan Begitu Dimuliakan dalam Islam, 6 Ayat Alquran Ini yang Menjelaskan

Rabu, 14 September 2022 | 11:12 WIB
header img
Perempuan dalam ajaran agama Islam begitu dijaga dan dimuliakan. Foto: Freepik

JAKARTA, iNewsSiantar.id -  Perempuan dalam ajaran agama Islam begitu dijaga dan dimuliakan. Dalam Alquran yakni Surat An Nisa yang termasuk golongan Madaniyyah atau diturunkan di Kota Madinah ini membahas tentang perempuan.

Di dalam Alquran ada Surah An Nisa yang khusus membahas tentang seluk beluk perempuan. Berikut ini beberapa ayat dalam surah tersebut:

Dikutip dari buku 'Bimbingan Islam untuk Hidup Muslimah' karya Dr Ahmad Hatta, banyak ayat terkait perempuan di dalam Alquran. Hal ini sebagai bentuk perhatian besar dari Allah Subhanahu wa ta'ala terhadap kaum perempuan.

1. Hak memperoleh mahar dalam pernikahan


Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَءَاتُوا۟ ٱلنِّسَآءَ صَدُقَٰتِهِنَّ نِحْلَةً ۚ فَإِن طِبْنَ لَكُمْ عَن شَىْءٍ مِّنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيٓـًٔا مَّرِيٓـًٔا

Artinya: "Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya." (QS An Nisa: 4)

2. Wanita diciptakan dari tulang rusuk laki-laki

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Artinya: "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (QS An Nisa: 1)

Qatadah dan Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud jiwa yang satu adalah Nabi Adam Alaihissallam. Sedangkan pasangannya adalah Hawa. Qatadah mengatakan Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. (Tafsir ath Thabari, 3/565, 566)

Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

"Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk. Dan sungguh bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah yang paling atasnya. Bila engkau ingin meluruskannya, engkau akan mematahkannya. Dan jika engkau ingin bersenang-senang dengannya, engkau bisa bersenang-senang tetapi padanya ada kebengkokan." (HR Bukhari Nomor 3.331 dan Muslim 3.632)

Hadis ini menunjukkan keharusan laki-laki berlaku lembut kepada wanita, bersikap baik terhadap mereka, bersabar atas kebengkokan akhlak dan lemahnya akal mereka. Selain itu, juga menunjukkan dibencinya menalak mereka tanpa sebab dan juga tldak blsa seseorang berambisi agar si wanita terus lurus. (Al-Minhaj, 9/299)

3. Wanita mendapatkan bagian dari harta warisan

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

لِّلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِّمَّا تَرَكَ ٱلْوَٰلِدَانِ وَٱلْأَقْرَبُونَ وَلِلنِّسَآءِ نَصِيبٌ مِّمَّا تَرَكَ ٱلْوَٰلِدَانِ وَٱلْأَقْرَبُونَ مِمَّا قَلَّ مِنْهُ أَوْ كَثُرَ ۚ نَصِيبًا مَّفْرُوضًا

Artinya: "Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan." (QS An Nisa: 7)

Sementara di zaman jahiliah yang mendapatkan warisan hanya lelaki. Maksud dari ayat ini, kata Imam Qurthubi, untuk menghilangkan apa yang dahulunya biasa dilakukan orang-orang jahiliah terhadap wanita. Kemudian agar wanita tidak dijadikan seperti harta yang diwariskan sebagaimana diwarisinya harta benda. (AI-Jami’ Ii Ahkamil Qur‘an, 5/63)

Bahkan, wanita mendapatkan warisan separuh dari bagian Iaki-Iaki. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

يُوصِيكُمُ ٱللَّهُ فِىٓ أَوْلَٰدِكُمْ ۖ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ ٱلْأُنثَيَيْنِ

Artinya: "Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuan." (QS An Nisa: 11)

4. Suami diperintahkan untuk berlaku baik kepada istrinya

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (QS An Nisa: 19)

lbnu Katsir mengatakan terkait ayat ini, "Perindah ucapan kalian terhadap mereka (para istri) dan perbagus perbuatan serta penampilan kalian sesuai kemampuan. Sebagaimana engkau menyukai bila dia (istri) berbuat demikian, maka engkau (semestinya) juga berbuat yang sama."

Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

"Sebaik-baik kah'an adalah yang paling baik terhodap keluarga (istrinya). Dan aku adalah orang yang paring baik di antara kalian terhadap keluarga (istri)ku." (HR Tirmidzi dishahihkan Al-Albani)

5. Jika bercerai, suami tidak boleh meminta kembali maharnya

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

نْ أَرَدْتُمُ اسْتِبْدَالَ زَوْجٍ مَكَانَ زَوْجٍ وَآتَيْتُمْ إِحْدَاهُنَّ قِنْطَارًا فَلَا تَأْخُذُوا مِنْهُ شَيْئًا أَتَأْخُذُونَهُ بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا (20) وَكَيْفَ تَأْخُذُونَهُ وَقَدْ أَفْضَى بَعْضُكُمْ إِلَى بَعْضٍ وَأَخَذْنَ مِنْكُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا – 21

Artinya: "Dan jika kamu ingin mengganti istrimu dengan istri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali sedikit pun darinya. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata? Dan bagaimana kamu akan mengambil kembali, padahal kamu telah bergaul satu sama lain (sebagai suami istri). Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil perjanjian yang kuat (ikatan pernikahan) dari kamu." (QS An-Nisa: 20–21)

6.Tetap berlaku baik terhadap istri walaupun dalam keadaan tidak menyukainya

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَيَجْعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

Artinya: "... Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (QS An Nisa:19)

"Janganlah seorang Mukmin membenci seorang Mukminah, jika ia tidak suka satu tabiat/perangainya, (bisa jadi) ia ridha (senang) dengan tabiat/perangainya yang lain." (HR Muslim Nomor 1.469).

LIHAT JUGA: 6 Ayat Alquran yang Menjelaskan Kemuliaan Wanita

 

 

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Follow Berita iNews Siantar di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut