JAKARTA, iNewsSiantar.id - Argo Wahyu Pamungkas tewas usai menjalani perawatan di RST Dr Asmir Salatiga pada Jumat (2/9/2022) setelah sempat dibawa ke Markas Yonif MR 411/6/2 Kostrad, Salatiga, Jawa Tengah.
Tak hanya itu empat teman Argo juga dalam kondisi luka-luka dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Korban dan empat temannya ini sebelumnya sempat dibawa Yonif MR 411/6/2 Kostrad.
Penyebabnya, para korban ini sempat cekcok dengan Pratu RW anggota Yonif MR 411/6/2 Kostrad di Pasar Blauran Kota Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (1/9/2022).
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Tatang Subarna mengatakan, kronologi kejadian berawal saat Pratu RW yang membonceng istrinya D yang sedang hamil 6 bulan menuju Pasar Blauran pada Kamis.
Saat itu Pratu RW diserempet kendaraan pikap yang dikendarai Argo Wahyu Pamungkas beserta 4 orang temannya. Pratu RW sempat dibentak, tetapi yang bersangkutan tidak menghiraukan.
Tiba di Pasar Blauran, Pratu RW dihentikan salah satu pelaku yakni, Argo. Argo kemudian mengeroyok bersama empat temannya tersebut.
Istri Pratu RW yang panik dan ketakutan melihat suaminya dikeroyok dan tersungkur di jalan, meminta pertolongan di grup WhatsApp suaminya.
Kawan-kawan RW pun melakukan pencarian dan menemukan pelaku pengeroyokan. Para pelaku dibawa ke Yonif MR 411/6/2 Kostrad dan selanjutnya dibawa ke RST Dr. Asmir Salatiga karena mengalami luka-luka.
Setelah mendapatkan perawatan, pada Jumat (2/9/2022) satu pengeroyok yakni Argo dinyatakan meninggal dunia. Sementara 4 orang lainnya masih menjalani pengobatan di RST Dr. Asmir Salatiga.
“Kejadian ini sedang ditangani oleh Denpom IV/3 Salatiga yang berkoordinasi dengan pihak Polres Salatiga untuk proses lebih lanjut,” kata Tatang.
Pratu RW disebutkan juga harus dirawat di RST Dr Asmir Salatiga karena mengalami luka-luka dan bengkak pada bagian wajah.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta