Pematangsiantar,iNewsSiantar.id- Sadis,gara-gara cemburu mendengar desahan kekasih bersama pria lain di kamar kost, seorang pemuda di kota Pematangsiantar menghabisi nyawa pacarnya di lokasi pemandian.
Pelaku LS (27) warga kelurahan Tanjung Pinggir, kecamatan Siantar Martoba menghabisi nyawa kekasihnya Rosida Damanik (28) warga Raya Kahean kabupaten Simalungun dengan menggorok leher korban menggunakan pisau catter di lokasi pemandian Pulau Batubatu, kecamatan Siantar Sitalasari,Minggu (10/11/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.
Belum juga puas, pelaku juga memasukan ranting kayu ke hidung, mulut dan kemaluan korban.
Usai membunuh pacarnya dengan sadis pelaku , menyerahkan diri ke Mapolsek Siantar Martoba, Polres Pematangsiantar, pada tengah malam.
Kapolsek Siantar Martoba AKP Manaek S Ritonga kemudian berkordinasi dengan Kepala Satuan Reskrim Polres Pematangsiantar AKP Banuara Manurung menangani kasus tersebut.
Kepada polisi menurut Manaek, korban menghabisi nyawa pacarnya karena cemburu mendengar suara desahan korban di kamar kostnya yang bersebelahan dengan kamar pelaku.
" Pelaku diduga cemburu karena mendengar suara desahan korban dan seorang pria di kamar kostnya, sehingga menimbulkan rasa sakit hati, karena korban dan pelaku menjalin hubungan kasih sudah setahun", sebut Manaek, Senin (11/7/2022).
Setelah teman laki-laki korban pergi, pelaku mendatangi pacarnya dan diajak untuk mandi-mandi di objek wisata Pulau Batubatu ,kecamatan Siantar Sitalasari.
Setibanya di lokasi pemandian korban dan pelaku terlibat pertengkaran dan perkelahian yang berujung pelaku mencekik dan menyaat leher korban 3 kali dengan pisau cutter.
Pelaku juga dengan sadis memasukan kayu ke mulut, hidung dan kemaluan kekasihnya.Setelah korban tewas, pelaku menutupi jasad kekasihnya itu dengan dedaunan dan meninggalkan lokasi kejadian.
Namun diduga dihantui perbuatan sadisnya pada pukul 23.00 WIB malam mendatangi Mapolsek Siantar Martiba dan menceritakan perbuatannya.
Hingga saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku, sedangkan jasad korban sudah dievakuasi.
Editor : Riky Fernando Hutapea