Simalungun,iNews.id- Masyarakat kabupaten Simalungun merasa dilecehkan oleh PTPN IV terkait konversi tanaman teh ke kelapa sawit di kebun Sidamanik, yang berdampak pada hilangnya salah satu gambar pada lambang daerah yang dibuat melalui Peraturan Daerah (Perda) nomor 5 tahun 1960.
Karena itu Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN didesak mencopot seluruh direksi PTPN IV karena tidak menghargai masyarakat dengan menghilangkan gambar teh yang terdapat pada logo kabupaten Simalungun.
Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Simalungun (KNPSI) ,Jan Wiserdo Saragih, Minggu (19/6/2022) mengatakan,sebagai bagian dari masyarakat Simalungun merasa sangat terluka dan tidak dianggap ada, terkait konversi teh ke tanaman kelapa sawit yang dilakukan di kebun Bah Butong, kecamatan Sidamanik oleh PTPN IV.
Konversi teh di kebun Sidamanik menurutnya akan berdampak pada hilangnya gambar teh yang sejak dulu menjadi salah satu komoditi pertanian dan menjadi salah satu gambar pada lambang daerah kabupaten Simalungun.
" Jika kebun teh dihilangkan oleh PTPN IV dari kebun Sidamanik, maka lambang kabupaten Simalungun yang terdapat gambar tanaman teh juga akan dihilangkan dan itu merupakan pelecehan dan wujud perbuatan tidak menghargai masyarakat bahkan menurut hemat saya termasuk pemerintah daerah, yang membuat logo daerah dengan peraturan daerah (Perda) ," ujar Wiserdo.
Dia mengingatkan PTPN IV tidak seenaknya berbuat meski perkebunan dikelola oleh perusahaan, namun masyarakat sekitar perusahaan jangan sampai dianggap tidak ada, dengan seenaknya membuat kebijakan untuk kepentingan perusahaan semata.
Terkait protes warga terhadap kebijakan konversi teh ke tanaman kelapa sawit KNPSI mendesak Presiden Jokowi dan Menteri BUMN untkuk mencopot direksi PTPN IV yang dituding mengabaikan keberadaan masyarakat kabupaten Simalungun.
Pihak PTPN IV yang dikonfirmasi via pesan Whats App (WA) berulang kali melalui sekretariat perusahaan Riza Fahlevi Naim terkait konversi teh ke tanaman kelapa sawit di kebun Sidamanik tidak memberikan tanggapan.
Editor : Riky Fernando Hutapea